Tingginya biaya cetak dokumen dan tugas-tugas termasuk salah satu masalah yang sering dihadapi oleh mahasiswa selain indeks prestasi yang menurun. Ya, ini karena biaya mencetak tidaklah murah.
Sebagai gambaran saja, untuk cetak hitam putih di gerai pengetikan biasanya para mahasiswa harus mengeluarkan Rp 1.000,- sampai Rp 2.000,- per lembar. Untuk mencetak dokumen berwarna para mahasiswa harus menambah sekitar Rp 500,- sampai Rp 1.000,- per lembar.
Ingin cetak sendiri, harga tinta printer juga tidaklah murah. Jika tugas sedang banyak-banyaknya, bisa-bisa uang jajan satu bulan dari orang tua habis hanya untuk biaya mencetak.
Tetapi, para mahasiswa, terutama yang berdomisili di Jakarta boleh bernafas lega sejenak. Mereka dapat menikmati jasa cetak dokumen gratis sepuasnya. Tidak peduli berapa banyak jumlah dokumen tugas yang harus dicetak.
Kegiatan ini merupakan bentuk CSR dari penyedia perangkat IT, PT. Brother International Sales Indonesia (Brother Indonesia). Anda pastinya sudah sangat akrab dengan produk-produk mesin printer produksinya bukan? Kegiatan CSR cetak gratis sepuasnya ini diselenggarakan di Café DOTD, Sudirman Park, Jakarta Pusat, dekat dengan kantor Brother Indonesia pada 1 Desember 2015 lalu. Sebelumnya kegiatan serupa juga pernah dilakukan pada akhir tahun lalu di lokasi berbeda.
Melalui kegiatan CSR ini Brother Indonesia mencoba meringankan beban biaya cetak dokumen dan tugas-tugas para mahasiswa. Tapi tidak hanya mahasiswa yang boleh ikut. Warga sekitar yang sedang punya kebutuhan cetak-mencetak juga boleh ikut serta.
Esther Ranni Prihesti, Digital Marketing dan PR PT. Brother International Sales Indonesia mengatakan terkadang dengan konsep CSR yang terlalu besar dan rumit, perusahaan melupakan esensi dari memberi. Maka Brother Indonesia memilih bentuk kegiatan ini.
"Kita mulai dari langkah kecil dan dari lingkungan terdekat yang bisa dicapai yaitu membantu warga di sekitar kantor pusat kita untuk bisa cetak dokumen gratis. Kebetulan di sini banyak teman-teman mahasiswa yang sedang skripsi," ujarnya.
Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat, terutama mereka yang berasal dari kalangan mahasiswa dan dosen. Mereka rela mengantre, membawa skripsi, tugas harian atau dokumen lainnya yang ingin dicetak dalam flashdisk. Para pegawai yang bekerja di sekitar lokasi penyelenggaraan juga turut membawa soft copy dokumen yang mereka butuhkan untuk dicetak dan ikut mengantre.
Tidak hanya dapat menikmati cetak dokumen gratis. Sembari menunggu hasil cetakan mahasiswa, dosen, pegawai, dan anggota masyarakat lain yang ikut serta disuguhi makanan dan minuman gratis dari Café DOTD. Mereka diberi stiker yang dapat ditukar dengan makanan dan minuman tersebut.
Chris Surya Sudjianto, Asisten Marketing Manager Brother Indonesia mengatakan sambutan masyarakat ini di luar ekspektasi. "Event ini berjalan sukses di luar ekspektasi Brother. Kami tidak sangka begitu banyak yang datang mulai dari mahasiswa, dosen, pegawai," ujarnya.
Melihat kesuksesan ini, Brother Indonesia pun akhirnya memutuskan tidak hanya membantu warga Jakarta. Cetak gratis diselenggarakan juga di Bandung, tepatnya di Universitas Kristen Maranatha pada 21-24 Maret 2016. Sambutan yang luar biasa antusias kembali didulang oleh Brother Indonesia. (adv/adv)