Jika Anda lihat di berbagai gerbang tol, antrian pembayaran tunai masih begitu panjang. Sementara di gerbang tol otomatis (GTO), antriannya jauh lebih pendek. Wajar, karena transaksi dengan kartu / uang elektronik butuh waktu lebih singkat. Hanya sekitar 3 detik. Tidak seperti pembayaran tunai yang butuh waktu untuk menghitung kembalian.
Mungkin salah satualasan mengapa pengguna tol belum banyak yang menggunakan uang elektronik karena terbatasnya pilihan. Mengetahui hal ini, maka PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Menggandeng empat bank BUMN yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara).
Jasa Marga, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BTN dan BNI bersinergi melahirkan system pembayaran elektronik tol nasional atau bias disebut e-Toll Payment. Jika dulu hanya bias menggunakan mandiri e-Money, mulai 21 Maret 2016 pengguna tol juga bisa menggunakan BNI Tapcash, BRIZZI atau BTN Blink.
Pada tahap awal, e-Toll Payment baru diimplementasikan di ruas tol JORR (Kebon Jeruk-TMII-Cilincing), Ulujami-Pondok Aren, Jakarta Tangerang dan Bogor Outer Ring Road (BORR). Secara bertahap, penggunaan e-Toll Card akan diimplementasikan pada14 ruas tol lainnya.
Hingga Desember 2015, penetrasi pembayaran elektronik di seluruh ruas tol yang dioperasikan oleh Jasa Marga mencapai 15,6% dari total transaksi. Dengan adanya e-Toll Payment, diharapkan jumlah penetrasi pembayaran elektronik di seluruh ruas tol dapat meningkat.
Sekedar informasi, jumlah Gardu Tol Otomatis (GTO) yang beroperasi pada tahun 2015 sebanyak 399 buah atau sekitar40% dari keseluruhan gardu tol operasi. Ditargetkan, pada akhir tahun 2016 jumlah GTO meningkat menjadi 507 buah atau 50% dari keseluruhan gardu operasi.
meningkat menjadi 507 buah atau 50% dari keseluruhan gardu operasi.
MasihTidak Mau Beralihke GTO?
Rabu, 23 Mar 2016 00:00 WIB
Jakarta -











































