Belajar Bisnis dari Kisah Sukses Pendiri IKEA

Belajar Bisnis dari Kisah Sukses Pendiri IKEA

Advertorial - detikNews
Senin, 15 Feb 2016 00:00 WIB
Jakarta -

Siapa tak tahu ritel furnitur IKEA. Bahkan, sebelum resmi masuk Indonesia, nama ritel ini sudah terkenal di Indonesia. Ritel ini merupakan hasil jerih payah Ingvar Kamprad. Pria 89 tahun asal Swedia ini merupakan salah satu miliarder pemilik IKEA.

Saat ini, Ingvar menjabat sebagai dewan penasehat. Untuk membangun IKEA, Ingvar mendedikasikan lebih dari 70 tahun hidupnya. Jerih payahnya ini telah memberinya kekayaan mencapai US$ 39,3 miliar (Rp527,2 triliun).

Kekayaan tersebut membuatnya menempati posisi orang terkaya dunia nomor 10 versi Forbes. Menurut Business Insider, kesuksesan Ingvar bersumber dari etos kerja pribadi dan profesionalitas di tiap inovasi.

Sejak kecil, bakat bisnis sudah muncul dalam dirinya. Saat usia lima tahun, Ingvar sudah berjualan tiket pertandingan untuk pemasukan pribadi. Di usia 10 tahun, Ingvar mulai berjualan pernak-pernik musim libur pada tetangga.

Di usia 17 tahun, ia mendapat uang dari ayahnya sebagai hadiah untuk nilai bagus di sekolah. Ingvar pun menggunakan uang tersebut untuk mendirikan IKEA di 1943. Bisnis ini tak ia perkenalkan hingga tahun ke lima berjalan.

Di awal berdiri, Ingvar hanya berjualan furnitur sederhana, seperti bingkai foto. Seiring waktu, bisnis berkembang signifikan. Nama IKEA sendiri merupakan kependekan dari Ingvar (I) Kampard (K) Elmtaryd (E) dan Agunnaryd (A).

Elmtaryd dan Agunnaryd merupakan nama desa dan keluarganya. Di 1956, Ingvar mulai memperkenalkan inovasi di dunia perbelanjaan furnitur, yakni metode flatpacking. Melalui metode ini, konsumen bisa membeli furnitur secara satuan hingga mampu mendesain interiornya sendiri.

Menurut penulis Malcolm Gladwell, Ingvar mampu memadukan kesadaran, keterbukaan dan ketidaksukaan yang ia miliki untuk membuatnya menjadi inovator andal. Ingvar memindahkan markas IKEA dari Swedia ke Denmark pada 1973.

Namun kini, markas besar ritel ini ada di Belanda. Hingga kini, IKEA sudah punya 375 toko di 47 negara di dunia dengan total aset senilai US$ 3,6 miliar (Rp48,3 triliun). Selain furnitur, Ingvar juga punya bisnis makanan bernama IKEA Food Service.

Tahun lalu, IKEA Food Service menyumbang US$1,7 miliar untuk pendapatan IKEA. Meski kekayaan melimpah, Ingvar dikenal sebagai pribadi rendah hati. Kabarnya, ia tetap memilih bepergian dengan pesawat kelas ekonomi, tinggal di hotel murah dan mengendarai Volvo yang ia miliki sejak 20 tahun lalu.

 

Sumber : http://smart-money.co/ (ad/ad)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.