Susanty Widjaya, Pemilik Bakmi Naga Resto yang Punya Hasrat Kembangkan Waralaba

Susanty Widjaya, Pemilik Bakmi Naga Resto yang Punya Hasrat Kembangkan Waralaba

Advertorial - detikNews
Senin, 01 Feb 2016 00:00 WIB
Jakarta - Berawal dari usaha gerobakan di depan rumah yang terletak di Jalan Hayam Wuruk, kini siapa yang tak kenal Bakmi Naga Resto? Nama Bakmi Naga sendiri berasal dari nama pendirinya yaitu Ny. Liong. Dalam bahasa Mandarin, Liong berarti naga. Pertama kali didirikan pada tahun 1979, awalnya Bakmi Naga hanya menjual satu macam masakan yaitu bakmi ayam.

Hingga pada tahun 1980-an, Bakmi Naga mulai masuk ke pusat belanja modern. Outlet pertamanya ada di Plaza Hayam Wuruk. Menu yang dijual juga semakin beragam. Tidak hanya bakmi, tapi juga ada bihun, kwetiau, nasi goreng, siomay, bakso, dll. Sekarang Bakmi Naga Resto bisa ditemui dimana-mana. Mulai dari Pulau Sumatera hingga Pulau Ternate.

Ekspansi Bakmi Naga yang luar biasa itu merupakan hasil karya Susanty Widjaya sebagai generasi ketiga. Wanita kelahiran Jakarta, 40 tahun silam itu mulai bergabung dengan perusahaan pada tahun 2009. Bermodal passion dan pengetahuan serta pengalaman sebelumnya di bidang franchising (waralaba), Susanty membawa perubahan yang signifikan di Bakmi Naga.

Pada tahun 2010, untuk pertama kalinya Bakmi Naga membuka kesempatan franchise. Hingga sekarang sudah ada lebih dari 80 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia, ada 2 jenis nama yang digunakan yaitu Bakmi Naga Resto dan Bakmi Naga Express. Sementara untuk company owned outlet, Bakmi Naga menggunakan logo Ny. Liong di kanan atas.

"Bakmi Naga Resto merupakan satu-satunya bakmi yang diwaralabakan se-Indonesia. Kami membuka kesempatan waralaba karena banyaknya permintaan dari daerah-daerah khususnya luar Pulau Jawa. Dengan waralaba, orang yang ingin punya usaha jadi lebih dimudahkan. Dalam bisnis kuliner yang sulit itu kan membuat standardisasi menu dan menjaga kualitas," kata Susanty.

Menurut Susanty, saat ini Bakmi Naga memiliki lebih dari 255 menu makanan dan minuman. Angka yang fantastis itu berhasil membuat Bakmi Naga memecahkan rekor MURI sebagai Usaha Waralaba dengan Menu Paling Banyak. "Kami juga saat ini masih menjadi juara 1 Franchise Top of Mind," ujar Susanty bangga. Ia pun kerap diajak Kementerian Perdagangan untuk mengikuti pameran waralaba ke luar negeri.



Dalam menjalankan perusahaan di PT. Naga Jaya Sejahtera Indonesia, Susanty bekerjasama dengan tim yang solid, di mana untuk direksi masih dipegang oleh pihak keluarga dan dibantu dengan para manajer yang profesional di bidangnya masing-masing

Dari sebuah usaha keluarga hingga sukses diwaralabakan, tentu cukup banyak tantangan yang harus dihadapi Susanty. "Usaha keluarga itu, salah satu masalahnya adalah bagaimana merubah paradigma dari usaha keluarga yang semuanya serba kekeluargaan menjadi sebuah usaha profesional dengan sistem yang profesional juga mengikuti perkembangan zaman. Demikian pula dengan kualitas dan cita rasa, tentunya kita sebagai franchisor harus punya standardisasi rasa, cara masak, dan takaran. Selain itu juga cukup banyak dilakukan pembenahan seperti packaging dan konsep outlet," papar ibu dua anak itu.

Setelah beberapa bulan lamanya berdiskusi dan melakukan pembenahan juga persiapan untuk waralaba, akhirnya konsep waralaba untuk Bakmi Naga Resto dan Express ditetapkan menggunakan konsep minimalis modern. Ini dapat dilihat perbedaan konsep antara company owned outlet dengan outlet waralaba yang konsepnya standar mengarah ke minimalis modern.

Demikian pula halnya dengan promosi. Dengan banyaknya outlet waralaba, Bakmi Naga Resto lebih banyak dan cukup gencar berpromosi dibandingkan sebelum waralaba. Hal ini terlihat dengan banyaknya pihak ketiga yang dilibatkan untuk diajak kerja sama seperti kerja sama dengan perbankan, operator telekomunikasi, kuis di media sosial, dll," lanjut wanita yang hobi traveling itu.

Dalam menjalankan bisnisnya, Susanty didukung oleh layanan perbankan yang dapat diandalkan. Susanty sudah cukup lama menjalin hubungan baik dengan BCA. Sekembalinya ke Indonesia dari kuliah di Amerika Serikat, Susanty langsung membuka rekening BCA. Tak lain untuk keperluan transfer gaji dari tempatnya bekerja dulu.

Susanty memang tidak langsung terjun di usaha keluarganya. Selama beberapa tahun dia sempat bekerja di bidang edukasi dan waralaba. Rekening BCA pertamanya dibuka di kantor cabang Asemka, dekat rumah keluarga Susanty dulu. Lalu pada tahun 1997, dia menjadi nasabah Prioritas BCA Kelapa Gading.

"Saya paling senang dengan BCA dibandingkan bank lain. ATM-nya mudah ditemui dan teknologi BCA menurut saya paling canggih. Kami juga memakai EDC BCA. Di BCA Prioritas saya juga tidak perlu antri panjang. Customer service-nya sangat helpful dan personal, sudah seperti teman. Hal ini yang tidak bisa ditemui di bank-bank lain. Mulai dari satpam hingga CS juga memberikan pelayanan yang baik sekali," puji Susanty seraya menutup perbincangan.

BCA Senantiasa di Sisi Anda (adv/adv)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.