Kisah Sukses Simon Teh Alih Haluan dari Produksi Sepatu ke Bisnis Kuliner

Kisah Sukses Simon Teh Alih Haluan dari Produksi Sepatu ke Bisnis Kuliner

Advertorial - detikNews
Senin, 16 Nov 2015 00:00 WIB
Foto: adv
Jakarta - Jika berjalan-jalan ke daerah Kelapa Gading satu hal yang pasti akan Anda temui yaitu kuliner yang menggugah selera. Mulai dari kuliner ala Jepang, Korea, Tiongkok, Indonesia hingga ala barat. Konsep restorannya pun beragam. Salah satu di antara banyak restoran tersebut ada satu yang sudah lama eksis di sana yaitu Golden Leaf.

Restoran yang lokasinya di seberang Mall of Indonesia (MOI) ini sudah berdiri di sana sejak tahun 2007. Sajiannya adalah menu-menu ala Hong Kong yang khas, nikmat dan membuat pelanggan selalu ingin datang kembali.

"Bisnis restoran ini kan beda dengan dagang. Ini termasuk usaha layanan jadi harus cari cara bagaimana tarik orang agar mau makan di sini. Kita punya prinsip orang datang ketawa, pulang juga tetap ketawa. Caranya pelayanan ramah dan cepat, 15 menit dari waktu pesan sudah jadi masakannya. Rasa konsisten dan tetap enak, bahannya pun segar," ujar Simon.

Tidak heran jika restoran ini punya pelanggan tetap yang cukup banyak dan turun-temurun lintas generasi. Asal pelanggannya pun bukan dari Kelapa Gading saja tetapi wilayah lain di Jakarta Utara, Jakarta Timur, hingga Bekasi.

Tetapi sebenarnya kuliner bukanlah bidang yang ditekuni Simon sejak awal. Usai menyelesaikan pendidikannya, pria kelahiran Medan tahun 1951 ini memutuskan merantau ke Jakarta. Ikut dengan saudara-saudaranya yang sudah lebih dulu hijrah ke ibukota. Kemudian ia membuka sebuah pabrik sepatu yang produksinya dipesan oleh sejumlah merek ternama seperti Carvil, Bucheri, dan masih banyak lagi.

Namun, alasan kesehatan membuatnya banting setir dari usaha yang kini diteruskan oleh adik-adiknya tersebut. "Kalau pabrik sepatu kulit itu ada satu bahan kimia yang digunakan. Saya tidak tahan dengan bahan tersebut. Dada sering terasa sesak. Jadi saya tidak meneruskan lagi usaha sepatu, tapi pindah ke kuliner," terangnya.

Ide untuk melangkah ke usaha kuliner muncul dari hobinya mencicipi berbagai hidangan yang nikmat dan terkenal. Kebetulan juga Erna Wong, istrinya adalah guru memasak. Memadukan cita rasa tinggi yang dimilikinya dan keahlian sang istri, Simon membuka restoran pertamanya pada tahun 1999, di kawasan Muara Karang. Namanya Anggrek dan menu andalannya adalah hidangan khas Hong Kong.

Begitu cepat pelanggan bertambah sehingga ruko dua lantai yang jadi tempat usahanya saat itu tidak lagi cukup. Lagipula saat itu lokasinya cukup jauh sehingga ia memilih pindah. Kelapa Gading yang strategis menjadi pilihannya. Bekerjasama dengan seorang rekan, ia membuka restoran baru bernama Yen Yen. Lima tahun kemudian, ia memutuskan membuka restoran baru sendiri.

"Saya merasa yakin dapat berhasil, meski belajar bisnis sendiri saja. Saya yakin cita rasa saya bagus. Kalau kita kerja, rajin, mau usaha jangan diam saja, saya yakin berhasil. Saya ini senang kerja, mau kerja apa saja. Mulai dari waiter, sampai manajer saya jalani," lanjut pria yang hobi mendaki gunung ini.

Restoran tersebutlah yang menjadi cikal bakal restoran Golden Leaf yang saat ini ditanganinya. Golden Leaf diciptakan dengan konsep restoran keluarga yang menghadirkan menu-menu berkualitas. Pelanggan dapat menemukan hidangan yang spesial. Mulai dari yang khas Indonesia, seperti Rusa Lada Hitam, Salad Udang Buah Crystal, Angsio Haisom (lintah laut), Sup Golden Leaf hingga ratusan pilihan hidangan lain.

Ratusan menu tersebut diciptakan oleh ia, istrinya dan seorang kepala koki asal Hong Kong yang sudah bekerjasama dengannya sejak puluhan tahun lalu. Tetapi semua menu tersebut disesuaikan dengan cita rasa orang Indonesia. "Memang koki dari Hong Kong, tapi kalau mau memenangkan hati pelanggan, harus sesuaikan rasanya dengan selera mereka. Saya perhatikan orang Indonesia senang yang lebih berbumbu. Kita buat seperti itu supaya semua usia bisa terima," kata nasabah BCA Prioritas KCP Graha Kirana ini.

Bukan hanya untuk makan keluarga saja, Golden Leaf juga dibuat agar dapat memfasilitasi berbagai momen penting pelanggannya. Ia menyediakan fasilitas karaoke dan ruang yang cukup luas. Perayaan ulang tahun sampai pernikahan dapat diselenggarakan di Golden Leaf.

Ayah dua anak ini juga tidak goyah dengan persaingan usaha. Menurutnya, Golden Leaf punya ciri khas berbeda. Bahan bakunya berkualitas nomor satu dan selalu segar. Pagi masuk, malam hari bahan bakunya harus sudah habis. Beberapa bahan juga langsung diimpor dari luar negeri. Untuk menjaga harga agar tetap terjangkau, ia melakukan efisiensi dari segi operasional.

Prinsipnya adalah rasa dan layanan terbaik, menu lengkap dan harga termurah dibanding restoran lain. Sadar bahwa pelanggan sangat berharga, ia selalu meluangkan waktu untuk menyapa semua pelanggan yang makan di restorannya, menanyakan kabar dan menerima masukan tentang makanan maupun restorannya. Tak heran ia berteman baik dengan hampir semua pelanggannya.

"Selain itu saya buat sistem pembayaran lebih cepat. Kita sediakan EDC BCA di restoran supaya pelanggan yang kebanyakan nasabah BCA bisa melakukan pembayaran dengan mudah. Tidak perlu juga bawa uang tunai banyak," katanya lagi.

Tidak hanya bagi pelanggan, menurutnya produk dan layanan perbankan BCA juga sangat membantu operasional usahanya. Terutama untuk membayar biaya rutin seperti listrik, air, sewa tempat dan gaji karyawan. Simon yang sudah menjadi nasabah BCA sejak tahun 1990-an ini juga kerap menggunakan layanan transfer valas untuk membayar penyedia bahan baku impornya. "BCA bank terbesar, cabangnya banyak. Nomor satu di Indonesia, jadi lebih mudah," pungkasnya.

Kini Simon telah memiliki satu lagi restoran yang ditangani oleh putrinya Evi dengan nama Golden Star di daerah Jakarta Barat. Saat ini Simon sedang merapihkan gerai baru yang lebih besar. Ukurannya 6000 m2. Selain Golden Leaf, di sana akan ada kafe dan restoran khas Indonesia. Jika ada kesempatan ia ingin membuka gerai Golden Leaf di Bandung dan Bali.

Perjalanan usaha Simon Teh mungkin dapat menjadi inspirasi bagi Anda yang ingin sukses berwirausaha. Untuk membantu transaksi keuangan Anda, manfaatkan produk dan layanan BCA yang terdapat dalam Solusi Bisnis BCA.

BCA Senantiasa di Sisi Anda (adv/adv)




Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads