Indonesia Banking Expo (IBEX) 2015 resmi digelar di JCC Senayan pada 9 – 11 September silam. Selama tiga hari, pengunjung bisa mengikuti talkshow, seminar dan melihat pameran bertema perbankan digital. Presiden RI – Joko Widodo pun hadir untuk meresmikan ajang akbar dunia perbankan yang digelar oleh Perbanas itu.
Hadir untuk ikut meresmikan IBEX 2015 pagi itu di antaranya: Gubernur Bank Indonesia – Agus Martowadojo, Plt Direktur Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan – Fauzi Ichsan, Ketua Dewan Komisioner OJK – Muliaman D. Hadad, Ketua Umum Perbanas – Sigit Pramono dan Ketua Panitia Penyelenggara IBEX 2015.
![]() |
Jokowi menilai, keuntungan bank ini mengindikasikan bahwa sektor keuangan masih berjalan baik. Ia juga berpendapat bahwa dunia usaha dan pemerintah harus terbuka bila terjadi masalah yang perlu diperbaiki. Dengan demikian, keduanya bisa bersinergi mencari solusi dan jalan keluar.
Tahun ini IBEX 2015 mengangkat tema Pengembangan Perbankan Digital dalam Memperluas Akses Keuangan dan Pelayanan Kepada Masyarakat. Saat ini baru 54% masyarakat Indonesia yang memiliki akses terhadap produk perbankan. Presiden Jokowi pun mengungkapkan harapannya terhadap peningkatan inklusi keuangan di masyarakat Indonesia.
"Saya berharap bank-bank terus berinovasi agar bisa menjangkau masyarakat di daerah terpencil dan pulau-pulau kecil. Dengan kreativitas dan inovasi, bank-bank dapat membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan," kata Jokowi dalam pidatonya, Rabu (9/9).
Usai membuka IBEX 2015, Presiden Jokowi langsung meninjau booth-booth perbankan yang ada di area pameran. Booth BCA yang terletak persis di dekat pintu masuk pun menjadi salah satu booth yang pertama kali dikunjungi Presiden Jokowi. Beliau langsung disambut oleh Presiden Direktur BCA – Jahja Setiaatmadja dan Direktur BCA – Anthony Brent Elam.
![]() |
Jahja menjelaskan sekilas mengenai produk-produk teknologi perbankan yang dipamerkan BCA kali ini. Seperti mesin ATM Setar, yang dapat digunakan untuk menarik sekaligus menyetor uang serta Video Banking Kiosk yang bisa digunakan untuk video call dengan agen Halo BCA sekaligus untuk membuka rekening baru Tahapan Xpresi. Terobosan BCA ini dilakukan dalam rangka menggiatkan budaya branchless banking di Indonesia.
Lebih jauh, mesin ATM dengan teknologi terkini tersebut di Indonesia baru dimiliki oleh BCA dan per Juli 2015 BCA telah mengoperasikan 556 mesin ATM Setar di berbagai kota, 408 diantaranya berada di Jabodetabek. Sedangkan Video Banking Kiosk terdapat di myBCA yang berada di mall-mall terkemuka yaitu Gandaria City, Kota Kasablanka, Central Park, di Jakarta, Mall Bintaro Xchange, Tangerang, serta Ciputra World dan Grand City, Surabaya.
The New Wave of Banking Phenomenon
Jahja Setiaatmadja juga berpartisipasi dalam seminar Digital Banking sebagai pembahas. Seminar bertema The New Wave of Banking Phenomenon itu mengundang tiga pembicara, yaitu Aditya Gupta - Global Consumer Financial Service, Business Singapore, Guilaume de Gautes - Partner Mc Kinsey dan Pungky P. Wibowo - Direktur Program Elektronifikasi dan Keuangan Inklusif Bank Indonesia dengan moderator Jos Luhukay.
Jahja melontarkan beberapa pertanyaan sekaligus saran kepada pihak regulator. Pertama, mengenai biaya digitalisasi bank yang tidak murah. Khususnya bagi bank-bank kecil. Kedua, tentang kurangnya komisi yang cukup menarik agar bank mau melanjutkan bisnis uang elektronik.![]() |