Dalam acara Social Media Week Jakarta 2015 yang digelar Rabu (25/2) lalu, General Manager BCA - Elizabeth Ina Suwandi mengungkap strategi digital marketing yang digunakan BCA. Sekilas informasi, di BCA Ina memimpin Divisi Pengembangan Dana dan Jasa yang membawahi produk perbankan elektronik, produk pendanaan, dan marketing komunikasi.
"Media sosial bukan hal yang mudah. Tapi kita harus masuk ke sana. Cukup banyak tantangan yang harus kita hadapi untuk dapat mengelola media sosial dengan baik. Di satu sisi, media sosial bisa membantu kita. Tapi di sisi lain juga bisa merugikan jika kita salah mengelolanya," kata Ina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, edukasi internal hingga ke level top management dan monitoring respon juga sangat penting. โDari pengalaman, jika kita bicara jujur dan menjelaskan apa adanya umumnya komunitas akan menerima. Malah jadi kepanjangan tangan kita untuk menyampaikan informasi tersebut ke komunitas-komunitas lainnya. Jika kita defensif, malah responnya negatif,โ imbuhnya.
Dalam mengelola media sosial, BCA pun membagi targetnya ke dalam tiga segmen yaitu anak muda, bisnis dan lifestyle. Untuk anak muda ada Xpresi BCA, untuk peminat bisnis ada BizGuide BCA sementara untuk lifestyle ada GoodLife BCA. Di media sosial BCA pun tidak hanya mengandalkan komunikasi online.
Aktivitas offline seperti kopi darat dan pembinaan komunitas pun dilakukan oleh BCA. โKita harus bisa menyampaikan konten sesuai dengan kebutuhan komunitas yang ada. Tidak bisa one fit for all. Dengan kopi darat, kita bisa kenal lebih dekat dengan mereka dan menerima masukan untuk pengembangan media sosial BCA,โ jelas Ina.
Beberapa komunitas pun telah terbentuk melalui media sosial BCA sesuai dengan minat dan demografis masing-masing. BizGuide BCA punya Komunitas Memberi. GoodLife BCA punya Komunitas Aku Cinta Makanan Indonesia (ACMI) dan Kleting. Sementara Xpresi BCA punya Kelas Pagi. Social Media Week Jakarta 2015 didukung penuh oleh BCA.
BCA Senantiasa di Sisi Anda
(adv/adv)