Ini Resikonya Jika Kendaraan Diisi Bahan Bakar yang Oktannya Tidak Sesuai

Ini Resikonya Jika Kendaraan Diisi Bahan Bakar yang Oktannya Tidak Sesuai

- detikNews
Senin, 22 Des 2014 00:00 WIB
Jakarta - Punya kendaraan keluaran tahun 2009 – 2014 tapi masih menggunakan bahan bakar beroktan di bawah 91? Hati-hati, ada resiko 'ngelitik' / knocking yang mengintai mesin kendaraan kesayangan Anda. Pada kasus yang ekstrim bahkan piston bisa sampai rusak dan berlubang. Sebenarnya seberapa besar pengaruh tingkat oktan terhadap ketahanan mesin kendaraan?

Penjelasan sederhananya seperti ini. RON atau angka oktan merepresentasikan ketahanan bahan bakar terhadap kompresi di dalam mesin tanpa meledak sendiri. Maka mesin dengan kompresi yang tinggi membutuhkan bahan bakar dengan angka oktan yang tinggi. Pada operasi normal mesin bensin, Campuran bahan bakar dan udara baru meledak setelah ada percikan api busi.

Cara ini mengatur ledakan agar selalu terjadi pada saat yang tepat. Dengan demikian energi hasil ledakan menyumbang tenaga mekanik yang paling besar. Celakanya, bahan bakar dengan angka oktan lebih rendah daripada yang dibutuhkan mesin bisa meledak sendiri pada akhir langkah kompresi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibatnya terjadi tabrakan antara ledakan bahan bakar yang meledak sendiri dengan bahan bakar yang dinyalakan oleh busi. Inilah yang menimbulkan bunyi pada mesin dan kita kenal sebagai β€˜ngelitik’ / knocking. Knocking menyebabkan energi mekanik yang dibangkitkan jadi tidak optimal.

Mesin jadi lebih panas dan pada kasus yang ekstrim bisa membuat piston rusak serta berlubang. Pada mesin modern, efek knocking karena bahan bakar dengan oktan rendah memang bisa diatasi dengan memajukan waktu pengapiannya. Tapi cara ini mengakibatkan tenaga tidak keluar optimal dan konsekuensinya adalah konsumsi bahan bakar jadi lebih boros.

Untuk kendaraan produksi 5 tahun terakhir seharusnya menggunakan bahan bakar beroktan di atas 91. Ini karena mesin kendaraan didesain untuk menghasilkan performa bertenaga namun tetap hemat bahan bakar. Jadi butuh bahan bakar dan pelumas yang berkualitas agar umur mesin tahan lama.

Pertamax Series merupakan bahan bakar berkualitas dengan tingkat oktan di atas 91. Pertamax memiliki oktan 92 jadi cocok untuk kendaraan berasio kompresi 9.1 sampai 10.1. Seperti Toyota Kijang Innova dan Yamaha Scorpio. Sementara Pertamax Plus yang memiliki oktan 95 cocok untuk kendaraan berasio kompresi 10.1 hingga 11.1. Seperti Toyota Yaris, Honda Jazz, Daihatsu Xenia dan Honda Vario.

Tidak hanya beroktan tinggi, Pertamax Series juga mengandung Ecosave Technology. Formula aditif terbaru dari Pertamina ini memiliki tiga fungsi unggulan yang dapat merawat mesin kendaraan kesayangan kita. Pertama, fungsi demulsifier atau pengikat air untuk menjaga kemurnian Pertamax Series.

Kedua, fungsi detergency yang menjaga kebersihan intake valve, port fuel injector dan combustion chamber dari timbunan kotoran. Ketiga, fungsi corrosion inhibitor yang mencegah timbulnya karat di saluran dan tangki bensin. Ecosave Technology juga membuat kendaraan Anda lebih irit dan ramah lingkungan.

Informasi lebih lanjut mengenai Pertamax Series, silakan follow Twitter @pertamaxIND dan Like fanpage Facebook PertamaxIND.

(adv/adv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads