.webp)
Dinilai sebagai perusahaan yang ideal untuk berkarir dan belajar, PT. Bank Central Asia Tbk (BCA) dipilih sebagai objek studi kasus dalam PPM Regional Business Case Competition (RBCC). Sebuah kompetisi analisa kasus bisnis dari perusahaan-perusahaan terkemuka yang diperuntukkan bagi mahasiswa dan mahasiswi S2 jurusan manajemen di tingkat regional Asia.
Kompetisi yang diselenggarakan untuk kelima kalinya oleh PPM School of Management ini mengambil topic “BCA’s Employer Branding: The Challenge Ahead”. Topik ini menuntut para peserta yang merupakan mahasiswa S2 dari berbagai perguruan tinggi di ASEAN dan China meneliti dan menganalisa citra BCA sebagai tempat berkarir. Selain itu, para peserta diminta untuk menciptakan program-program yang dapat mendukung citra tersebut dan menarik lulusan-lulusan berkualitas untuk berkarir di BCA.
“Kami menyambut baik dan mendukung pilihan PPM School of Management untuk menjadikan BCA sebagai objek studi kasus dalam The 5th PPM Regional Business Case Competition. Sungguh merupakan kehormatan bagi kami terpilih mewakili perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk dipelajari oleh peserta yang berasal dari 26 sekolah bisnis dan universitas dari negara ASEAN dan China di ajang tersebut,” ujar Eugene K. Galbraith, Wakil Presiden Direktur BCA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Universitas dan sekolah bisnis yang berhasil masuk sebagai finalis dari Indonesia antara lain adalah Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada, BINUS, dan PPM School of Management. Sedangkan finalis dari regional ASEAN dan Tiongkok adalah Chulalangkorn University Thailand, University of The Philippines Los Banos, University of Philippines Baguio dan Fudan University China.
Semifinal dan final kompetisi ini digelar di Jakarta tepatnya di Menara BCA yang menjadi kantor pusat PT. Bank Central Asia Tbk. Namun sebelumnya para finalis diberi kesempatan untuk berkunjung ke kantor Halo BCA Serpong dan mengintip dapur contact center terbaik di dunia tersebut. Para finalis dapat mengetahui bagaimana Halo BCA melayani nasabah yang saat ini jumlahnya 13 juta dari seluruh Indonesia.
Pada tahap semifinal seluruh tim finalis dituntut untuk mempresentasikan makalah hasil analisanya, menjelaskan program yang digagas untuk mendukung citra kepegawaian BCA, dan saling berdebat. Finalis yang terpilih untuk meneruskan ke babak final dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan kritis para juri yang terdiri atas Wakil Presiden Direktur BCA Eugene K. Galbraith, Direktur BCA Armand W. Hartono, dan sejumlah praktisi dari PPM School of Management, Prasetya Mulya Business School, University Fujen Taiwan, dan University of The Philippines Baguio.
Pertanyaan yang dilontarkan oleh dewan juri berkisar mengenai tipe orang seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan BCA, bagaimana strategi menciptakan kenyamanan di lingkungan kerja, bagaimana mempromosikan BCA sebagai tempat belajar dan berkarir ideal, dan masih banyak lagi.
Direktur Graduate Program PPM School of Management Ningky Sasanti Munir, menyampaikan bahwa kompetisi seperti ini dinilai dapat meningkatkan kualitas berpikir dan semangat eksplorasi di dunia bisnis. Kompetisi ini juga dapat menjadi ajang bagi para eksekutif untuk memperoleh masukan-masukan dan gagasan inovatif dari lingkungan akademis demi kemajuan perusahaannya.
Persaingan ketat di babak final tersebut akhirnya dimenangkan oleh tim dari MBA ITB Bandung di posisi pertama, tim University of The Philippines Los Banos di posisi kedua dan tim Fudan University China di posisi ketiga.
“Mudah-mudahan kesempatan ini dapat mengasah pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman para peserta kompetisi dan menjadi bekal mereka untuk studi kedepan. Sementara bagi BCA tentunya hasil analisa, pendapat mereka dan ide-ide mereka tentunya dapat menjadi masukan berharga untuk semakin meningkatkan employer branding,” tutup Eugene.
BCA Senantiasa di Sisi Anda
