AAG Pratista : Menjawab Tantangan dengan Inovasi

Jakarta -

Ingin menikmati keindahan pantai Kuta Bali dalam suasana yang lebih “private” dan tak perlu melangkahkan kaki terlalu jauh dari hotel tempat Anda menginap? Bali Niksoma Boutique Beach Resort bisa menjadi pilihan.Butik hotel yang berlokasi di Legian Kaja ini memang langsung menghadap ke pantai Kuta.Seperti hotel butik lainnya, desain Bali Niksoma unik dengan interior menarik dan bersuasana homey lengkap dengan kolam renang untuk dewasa maupun anak-anak.

Berkat tangan dingin Anak Agung Gde Pratista (36) budget hotel milik keluarga ini dipoles menjadi hotel butik berbintang empat dengan kualitas layanan prima. Kini rata-rata tingkat okupansi Bali Niksoma mencapai 80%, dimana 70% nya merupakan repeater guest dengan masa tinggal 7 – 14 hari dan sebagian besar merupakan warga negara asing, khususnya dari Australia.

Menilik dari nama yang disandangnya, Anak Agung Gde Pratista memang asli Bali. Tapi pria yang lahir dan besar di Jakarta ini bahkan baru mengenal Bali pada usia 24 tahun, ketika ayahnya memberinya mandat untuk mengelola hotel yang terletak di tepi pantai Kuta, Bali itu. Bagi Gung Gus, panggilan akrabnya, Bali selama ini hanya dikenal sebagai tempat wisata, bukan untuk bekerja. Tapi lulusan Manufacturing Industry dari Boston University, Amerika Serikat itu tak gentar menerima tantangan besar itu. Apalagi, meskipun ia anak keempat dari lima bersaudara, tapi merupakan anak laki-laki tertua, sehingga ia merasa bertanggungjawab meneruskan bisnis keluarga bahkan bertekad mengembangkannya.

Insting bisnis Gung Gus bagai tergelitik. Tidak hanya berpangku tangan ketika menunggu penyelesaian renovasi hotelnya, sebuah jasa laundry brand internasional pun dibukanya. Padahal saat itu jasa laundry belum begitu familiar bagi masyarakat Bali. Namun baginya, kondisi ini justru menjadi tantangan karena melihat potensi peluang bisnisnya. Bahkan ketika kerja sama dengan brand jasa laundry tersebut berakhir pada 2012 lalu, Gung Gus justru mengibarkan bendera sendiri, Brite Laundry.

Menjawab Tantangan dengan Inovasi

Sejalan dengan metamorfosa Bali Niksoma menjadi butik hotel dan berganti nama menjadi Bali Niksoma Boutique Beach Resort, Gung Gus melihat harus ada perbaikan di bidang manajemen. “Manajemen harus diperbaiki jika tidak ingin apa yang sudah dilakukan menjadi sia-sia. Apa gunanya kalau tetap seperti dulu”, ujarnya mengulang pernyataannya pada sang ayah ketika itu. Gung Gus pun berani meyakinkan ayahnya bahwa apa yang dilakukannya akan membuahkan hasil, “Jika saya gagal, saya bersedia mundur dari pengelolaan hotel ini,” ujarnya pada sang ayah.

Kendati tanggung jawabnya tidak ringan, Gung Gus tidak menganggapnya sebagai beban. Tongkat estafet bisnis ditangan justru memotivasi dia untuk terus berinovasi dalam mengembangkan bisnis yang dipercayakan kepadanya, apalagi ayahnya telah memasuki masa pensiun. Nol pengalaman di bisnis hospitality pun tidak membuatnya gentar. Gung Gus bahkan berani memberikan jaminan kepada ayahnya bahwa dia hanya memerlukan 1 tahun saja untuk menjadikan hotel 58 kamar di atas lahan 1 Ha ini bisa beroperasional dengan baik.

Usai take over management , langkah berikutnya adalah menyeleksi karyawan. "On top of everything adalah service.Dalam service, pemilihan karyawan sangat penting karena mereka berinteraksi langsung dengan customer.Kita pilih yang care dan mau melakukan service dengan hati. Karenanya saya juga selalu berusaha membuat karyawan nyaman dan senang bekerja disini," urainya. Tak ketinggalan, Gung Gus juga menerapkan efisiensi dan menjaga hubungan baik dengan karyawan. Dari 90 karyawan Bali Niksoma, tidak sedikit yang sudah bekerja belasan tahun di hotelnya. “Mereka betah karena antara managemen dengan karyawan tidak ada jarak. Ibaratnya mereka adalah mahkota saya. Sebagai owner saya harus taking care of my team.Saya harus menjaga team dengan baik sehingga mereka happy, sehingga mereka pun happy menjaga customer mereka," urai penghobi fotografi ini.



Tidak berhenti di situ, Gung Gus pun melihat peluang untuk membuka restoran tak jauh dari hotelnya yang diberi nama Mozarella Resto and Bar pada tahun 2009 dan setiap tahun resto yang menyajikan aneka menu internasional itu bertambah jumlahnya hingga mencapai 5 buah berlokasi di seputaran Kuta.

Seolah tak terbendung, untuk menjaring kelas menengah ke bawah, pria kelahiran 1978 ini pun membuka budget hotel di tengah kota Kuta yang diberi nama The Magani Hotel dengan 108 kamar. Kini tidak kurang dari 300 orang menggantungkan hidupnya pada suami dari I Gusti Ayu Agung Andini Wiswarani ini.

Tantangan telah dijawab Gung Gus dengan berbagai inovasi untuk mengembangkan bisnis yang dipercayakan padanya.Tapi pria murah senyum ini ternyata masih punya mimpi menjadikan hotelnya sebagai operator hotel dan melebarkan sayap Mozarella Resto and Bar ke Jakarta dan Surabaya “Saya ingin hospitality datangnya dari Timur. Bukankah bangsa kita dikenal memiliki nilai-nilai sopan santun, budaya, tradisi dan adat istiadat yang luhur?” ujarnya.

Gung Gus tidak sendiri, nasabah BCA KCU Kuta ini mengakui merasakan betul peran serta BCA yang sudah dikenalnya sejak tahun 2006 lalu.”Begitu kita masuk jadi nasabah BCA, kita akan dirangkul, benar-benar seperti keluarga”, ujar Gung Gus yang juga sangat gemar menggunakan layanan KlikBCA Bisnis karena dinilainya sangat praktis dan membantu kelancaran bisnisnya. BCA juga menjadi mitranya dalam permodalan untuk mengembangkan usahanya. Baginya kehati-hatian BCA merupakan nilai tambah, dan kini ia mengaku memanfaatkan berbagai fasilitas BCA dalam transaksi bisnisnya.

BCA Terdaftar dan Diawasi OJK. BCA Senantiasa di Sisi Anda.

(adv/adv)