Pembuktian Terios Menjelajah Warisan Budaya & Keindahan Sulawesi

Perjalanan Daihatsu Terios 7 Wonders - Etape Terakhir

Pembuktian Terios Menjelajah Warisan Budaya & Keindahan Sulawesi

- detikNews
Kamis, 16 Okt 2014 00:00 WIB
Jakarta -

Usai mengagumi indahnya kapal Pinisi dan kehidupan suku Kajang yang begitu istimewa, tim Daihatsu 7 Wonders “Amazing Celebes Heritage” bertolak ke Sulawesi Tenggara dengan menyeberang laut. Sembilan jam menyeberang dengan kapal laut dari Pelabuhan Bajoe, tim Daihatsu 7 Wonders akhirnya sampai di Kolaka pada malam hari. Tim kemudian masih harus menempuh jarak 158 km dari Kolaka ke Kendari untuk mengunjungi Studio 28, sebuah sanggar seni tertua di kota tersebut.

Sesampainya di sana, tim 7 Wonders kembali disambut meriah. Kali ini dengan tarian Mondotambe, tari tradisional suku Tolaki yang bermukim di Kendari dan Kolaka. Pada zaman dahulu Mondotambe adalah bentuk penyambutan bagi tamu-tamu terhormat.

Studio 28 merupakan sanggar kesenian yang didirikan oleh Oktusman Balagi pada tahun 1991. Sanggar ini menjadi tempat berkumpulnya muda-mudi Kendari yang tertarik melestarikan kesenian khas Indonesia. Mereka dapat mempelajari beragam tari tradisional Sulawesi seperti Lariangi, Mondotambe, dan Ihiro Sangia yang berasal dari suku Tolaki, tarian Linda dari Kabupaten Muna, tari Waodewao dari Wakatobi, Malulo dan masih banyak lagi bidang kesenian lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Seperti sanggar lain di sini anak-anak dan remaja juga dapat mempelajari teknik olah vokal, modeling, akting dan banyak bidang kesenian lain. Khusus untuk tarian kita mengajari banyak tarian khas Sulawesi secara khusus untuk memperkenalkannya ke generasi muda. Jangan salah, anak-anak sanggar ini tampil bukan cuma di Sulawesi saja, tapi sudah tingkat nasional bahkan internasional,” ujar Fajar Andika pimpinan Studio 28.

Kunjungan tim Daihatsu 7 Wonders di Studio 28 diwarnai dengan kegiatan menarik yaitu berinteraksi dengan para penari hingga mencoba sendiri menarikan tari Malulo. Tarian ini merupakan tari persahabatan dari suku Tolaki. Dahulu tarian ini tidak pernah absen dari kegiatan atau upacara besar. Pria dan wanita baik tua atau muda menari sambil bergandeng tangan membentuk lingkaran dengan iringan musik tradisional.

Bedah Perpustakaan di Kendari
Sebelum mengakhiri perjalanan etape terakhir (etape 6 & 7), tim Daihatsu Terios 7 Wonders “Amazing Celebes Heritage” juga kembali melakukan kegiatan sosial. Berbeda dengan CSR di Parepare, kali ini kegiatan sosial berfokus pada bidang pendidikan.

Kegiatan sosial bermula di SMKN 2 Kendari dimana tim Daihatsu Terios 7 Wonders berbagi ilmu dan member pelatihan tentang dunia kerja dan menyumbangkan buku-buku untuk koleksi perpustakaan. Sumbangan buku juga diberikan kepada sekolah-sekolah lainnya SMPN 2 Kendari dan SDN 1 Kendari Barat. Daihatsu juga melakukan bedah perpustakaan yaitu pengecatan ulang dan penambahan rak buku di tiga sekolah yang dipilih tersebut.

“Ini pertama kalinya Daihatsu melaksanakan CSR di Kendari. Selama ini untuk CSR di Sulawesi kita lakukan lebih banyak di Makassar. Responnya sangat baik, kami ikut terharu dan tidak menyangka ternyata bagi mereka buku benar-benar menjadi jendela dunia bagi mereka. Benar-benar berharga,” ujar Asjoni, Kepala Departemen CSR PT. Astra Daihatsu Motor.

Kegiatan ini merupakan bagian dari empat pilar CSR Daihatsu yaitu Pintar Bersama Daihatsu. Tiga pilar lainnya antara lain Sehat Bersama Daihatsu, Hijau Bersama Daihatsu dan Sejahtera Bersama Daihatsu. Selain itu, ini sebagai wujud komitmen Daihatsu untuk berbagi dengan masyarakat sekitar. “Pokoknya kemanapun kita pergi harus melakukan kegiatan sosial. Berbagi lewat CSR,” ujar Asjoni.

Petualangan Terios belum Berakhir
Selama kurang lebih dua minggu tim Daihatsu Terios 7 Wonders menjelajahi Sulawesi dan menggali kekayaan warisan budaya di pulau tersebut. Sabtu (11/10) lalu rangkaian perjalanan panjang tersebut mencapai titik akhir di Pulau Tomia, Taman Nasional Kepulauan Wakatobi dengan total catatan perjalanan 3.028 kilometer dari titik start Manado.

Sebagai ungkapan syukur atas suksesnya ekspedisi tersebut, Tim Daihatsu Terios 7 Wonders “Amazing Celebes Heritage” melakukan perayaan kecil di bukit Tomia. Tanpa menunggu lebih lama lagi mereka segera mengeksplorasi keindahan Wakatobi.

Tim langsung menuju lokasi diving di empat titik yaitu Wahabai, Mari Mabuk, Roma, dan Gunung Waha. Eksplorasi desa Tomia dan berinteraksi dengan penduduk setempat jadi pembuka petualangan di Wakatobi. Setelah itu, eksplorasi berlanjut ke pantai Hu’un Tete dan Gua Wali dengan panorama alam yang luar biasa. Pada hari kedua, tim juga berkesempatan melihat sendiri keindahan Ali Reef melalui kegiatan fun diving.

Keindahan alam bawah laut di perairan Wakatobi dan pemandangan Taman Nasional Kepulauan Wakatobi menjadi penutup yang manis bagi petualangan panjang tim Daihatsu 7 Wonders di Sulawesi. Raut puas terpancar di wajah 11 peserta yang terdiri atas travel blogger dan awak media.

Sebagai Sahabat Petualang, perjalanan Terios menjelajah Indonesia belum berakhir. Setelah perjalanan di Sumatera tahun 2012, Jawa-Lombok tahun 2013 dan jelajah Sulawesi tahun ini, Daihatsu bersama Terios akan melanjutkan petualangan menyingkap keajaiban dan surga di Indonesia.

(adv/adv)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads