Handy Sundjaja : Ciptakan Jutaan Senyum Lewat LOG IN MEGASTORE

Handy Sundjaja : Ciptakan Jutaan Senyum Lewat LOG IN MEGASTORE

- detikNews
Selasa, 03 Sep 2013 00:00 WIB
Jakarta - Mewarisi usaha orang tua pada tahun 1996, bukan berarti Handy Sundjaja tinggal menikmati enaknya saja. Berkat tangan dingin Handy, kerja keras orang tuanya sejak tahun 1976 di bidang penjualan barang elektronik melalui sebuah toko bernama 'Serba Agung' itu justru semakin berkembang. "Itu nama toko pertama kami. Kala itu hanya menampilkan display tidak lebih dari 30 model saja," ujar Handy mengawali kisahnya.

Bakat dagang Handy yang sudah tampak sejak kecil tak lepas dari perhatian orang tuanya. Sejak kelas 2 di Sekolah Dasar Bina Bakti Bandung, dia mulai berdagang kartu Natal yang diambil dari kakaknya. Hebatnya, saat itu usahanya sudah membukukan omset sekitar Rp1,2 juta. Bakat itu semakin terasah memasuki SMP pada 1987. Handy mulai menyisihkan uang jajan untuk memulai bisnis parcel. Target pasarnya adalah vendor langganan ayahnya. Bermodalkan Rp12.000, parcel buatannya laku dijual Rp30.000 per buah. Untuk memperkuat bisnisnya, Handy pun mengajak temannya dengan pembagian tugas yang jelas. "Mereka menangani operasional. Saya urusan salesnya. Hasilnya omzet kami mencapai Rp38 juta saat itu," paparnya.

Sebagai orang yang telah malang melintang sebagai pedagang, ayah Handy tidak serta merta melepaskan kendali bisnisnya kepada anaknya. Handy wajib magang terlebih dulu di toko ayahnya. Mulai dari posisi sales hingga pengantar barang pun dijalaninya sebelum akhirnya menduduki pucuk pimpinan di toko tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan pebisnis namanya jika tidak berani mengambil tindakan berani namun tetap dengan berbagai pertimbangan matang demi kemajuan usahanya. Setelah dipercaya menggantikan posisi ayahnya, Handy segera melakukan pembenahan signifikan di tokonya terutama di bidang sumber daya manusia, sales serta operasional.

Keputusannya ternyata tepat dan berdampak positif, bahkan omzet penjualan meningkat hingga puluhan kali lipat.

Gebrakan bisnis yang "berani" kembali dilakoninya pada kurun waktu 1997-1998. Kala itu tengah terjadi kerusuhan massal di Jakarta dan beberapa daerah lain. Sebagian besar pedagang elektronik di Kota Bandung memutuskan untuk tidak membuka tokonya, bahkan tidak sedikit yang menjual murah barang dagangannya karena khawatir kerusuhan itu akan menjalar ke Bandung. Indera bisnis Handy yang tajam justru melihatnya sebagai peluang untuk mengembangkan usaha. Keputusannya, toko tetap buka meskipun pengunjung hanya dapat masuk ke toko melalui pintu yang tak sepenuhnya dibuka dan karyawan toko tetap waspada jika terjadi kerusuhan. Lebih jauh Handy juga membeli stok barang elektronik dari beberapa toko di wilayah Bandung yang tutup bahkan meluas hingga Tasikmalaya dan Ciamis. Insting bisnisnya yang tajam telah menjadikannya sebagai satu dari sedikit pedagang yang meneguk keuntungan besar di era suram itu.

Hingga tahun 2002, Handy telah memiliki 7 toko elektronik yang semuanya berada di jalan ABC, Bandung. "Ini namanya strategi jala, Kemanapun konsumen belanja selalu di tempat kita. Tentu dengan nama toko berbeda. Konsepnya memang different store jadi masing-masing toko punya penanggungjawab masing-masing," paparnya.

Ternyata Handy masih memiliki sebuah mimpi, yaitu membuat satu superstore berisi berbagai macam barang elektronik. Untuk mewujudkannya, terjadi perubahan manajemen, struktur, visi aturan dan sistem IT dari toko-toko yang dimilikinya. Manajemen tidak lagi one man show, melainkan dijalankan secara modern dan profesional. Di superstore itu, Handy ingin mewujudkan visinya : menjadi pemimpin retail elektronik skala besar berslogan "Make a Million Smile". Siapapun dia, baik customer, vendor maupun karyawan yang terlibat dalam aktifitas di toko tersebut dapat merasakan pelayanan yang menyenangkan dan memuaskan, yang diyakininya mampu membuat pihak-pihak terkait tersebut menjadi loyal.

Untuk mewujudkan mimpinya, pada tahun 2003 Handy menginvestasikan lahan seluas 3.000 meter persegi di jalan ABC, Bandung untuk sebuah store barang elektronik yang dinamakan LOG IN STORE yang didirikan pada tahun 2009. Pada tahun 2013, superstore itu berganti nama menjadi LOG IN MEGASTORE.

Tak berhenti di situ, rencananya Desember mendatang Handy akan meresmikan pembukaan LOG IN MEGASTORE yang dibangun di atas tanah seluas 5.000 meter persegi di Cirebon.

Mendirikan Log In Foundation

Sukses membangun bisnis tak membuat Handy lupa membantu sesama. Dengan prinsip "hidup bukan untuk bertahan hidup, melainkan untuk memberikan arti hidup", Handy mendapatkan 24 butir ilham yang menjadi amanah baginya untuk menjalani hidup. Beberapa butir ilham tersebut antara lain, selalu menghibur, menyenangkan, mencintai, membuka hati, mengalah dan memaafkan. Semuanya harus dilakukan dengan ketulusan, tanpa membeda-bedakan ras, suku bangsa dan agama. Karenanya pada tahun 2008 gagasan mendirikan Log In Foundation mulai dipikirkannya.

Log In Foundation merupakan yayasan nirlaba yang badan hukumnya diresmikan pada Januari 2013. Berorientasi kepada pelayanan kemanusiaan, aktivitas sosial dan lingkungan,"Tujuannya untuk membuat sejuta senyuman," ujarnya.

Log In Foundation mencanangkan tiga aktivitas utama. Pertama, Social Activity yaitu bantuan kemanusiaan, lingkungan, pendidikan dan kesehatan. Kedua, Smile Motivator yang merupakan tempat di mana anak-anak berkebutuhan khusus dilatih menjadi motivator. Dan ketiga, dimasa depan Log In Foundation berharap bisa mendirikan Healing Center, sebuah rumah sakit untuk layanan cuci darah gratis bagi penderita ginjal dan pusat rehabilitasi untuk orang-orang berkebutuhan khusus serta penyakit kelainan tulang.


(adv/adv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads