Batik Omah Laweyan Tumbuh dan Maju Bersama BCA

Serial Area Perdagangan (1)

Batik Omah Laweyan Tumbuh dan Maju Bersama BCA

- detikNews
Senin, 22 Jul 2013 01:00 WIB
Jakarta - Peran BCA tak dapat dilepaskan dari kisah Heru Cahyono dalam membangun usahanya, gerai batik Omah Laweyan. Omah Laweyan hanya menjual jenis batik yang diproses secara manual seperti batik tulis, batik cap serta kombinasi dengan harga jual mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 7 juta. Aneka motif kuno masih dipertahankan seperti parang, sekar jagad, truntum, cuwiri dan sidomukti.

Selain gerai utamanya di Kampung Batik Laweyan – Solo, kini Heru memiliki berbagai cabang yang tersebar di Yogyakarta, Semarang dan Bali. Bahkan Omah Laweyan juga buka cabang di hotel berbintang seperti Solo Paragon dan Sahid Kusuma. Bahkan bisnis batiknya menembus mancanegara seperti Jepang, Singapura dan Malaysia.

Modal berdagang batik keliling hingga modal untuk mendirikan Omah Laweyan, Heru dapatkan melalui pinjaman ke bank BCA. “Saya menjadi nasabah BCA sudah 15 tahun. Pada tahun 2000 ketika meminta pinjaman kredit, saya di-support penuh oleh BCA. Ibaratnya kami itu mitra,” ujar Heru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BCA tidak hanya memberikan pinjaman dana untuk permodalan, tapi juga fasilitas Electronic Data Capture (EDC) untuk mempermudah transaksi di gerai batiknya. Mesin EDC BCA membuat pelanggannya tidak perlu membawa banyak uang tunai saat ingin berbelanja. Dari sisi pedagang, EDC BCA membuatnya merasa lebih aman karena dapat terhindar dari resiko uang palsu atau selisih pembayaran.

Berbekal ilmu dan bakat dagang yang diturunkan dari kedua orangtuanya, Heru mulai berbisnis pakaian sejak SD. Awalnya dia hanya ikut membantu toko kelontong dan pakaian milik orangtuanya pada tahun 1986.  Sifat Heru yang supel, mudah bergaul dan ulet sangat membantu usahanya.

Ilmu ‘luwes’ itu diajarkan Heru kepada dua anaknya agar mampu memasuki pergaulan berbagai kalangan dimana pun mereka berada. “Saya memanfaatkan network, sumber daya manusia dan pasar, sehingga jaringan banyak dan semuanya berasal dari keakraban yang terjalin bertahun-tahun,” jelas Heru.

Dari yang tadinya menjajakan pakaian dan perlengkapan sekolah ke teman-teman, kemudian Heru berkembang menjadi pedagang batik keliling di pasar-pasar Jawa Tengah dan Jawa Timur. Relasi yang dibangun dengan seluruh pedagang kios pakaian selama 15 tahun itulah awal dari kesuksesan gerai batik Omah Laweyan.

Sukses dalam mengembangkan Omah Laweyan, Heru tetap peduli dengan lingkungan sekitarnya terutama dalam melestarikan batik dan menambah jumlah para pembatik. Jumlah pengrajin batik yang makin sedikit membuat Heru tergerak untuk mengadakan program pelatihan gratis demi mencari bibit-bibit baru pengrajin.

Program pelatihan membatik gratis tersebut diperuntukkan bagi anak-anak mulai dari TK hingga SMA di Kabupaten Pringsewu, Lampung. “Bagi saya, keberhasilan berakar dari empat pilar yang selalu dipegang yakni kejujuran, komitmen, berbagi dengan orang lain dan selalu mendoakan orang tua,” pungkas Heru.

BCA Senantiasa di Sisi Anda

(adv/adv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads