Sukuk Negara Ritel 005, Investasi Sesuai Prinsip Syariah

Jakarta - Surat berharga terbitan negara merupakan alternatif investasi yang relatif aman. Salah satu produk surat berharga terbitan negara adalah Sukuk Negara Ritel. Sukuk Negara Ritel cocok untuk Anda yang ingin berinvestasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Sebelum diterbitkan, Sukuk Negara Ritel sudah lebih dulu mendapat fatwa dan pernyataan kesesuaian dengan prinsip syariah. Untuk Sukuk yang diterbitkan di dalam negeri, pernyataan kesesuaian tersebut diperoleh dari Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia.

Sesuai dengan prinsip syariah yang melarang adanya riba (bunga), penerbitan Sukuk menggunakan aset negara yang dijadikan objek atau dasar transaksi (underlying asset). Aspek inilah yang jadi pembeda utama Sukuk dengan Obligasi Konvensional.

Dibandingkan instrumen investasi bursa lainnya, Sukuk Negara Ritel relatif aman karena imbalan dan pokok dijamin oleh negara. Berinvestasi pada Sukuk Negara Ritel minim resiko gagal bayar karena berdasarkan Undang-Undang SBSN, pemerintah menjamin pembayaran imbalan dan pokok Sukuk Negara Ritel hingga jatuh tempo. Risiko pasar juga dapat dihindari selama Anda, sebagai pembeli Sukuk Negara Ritel di pasar perdana, tidak menjual Sukuk Negara Ritel dengan harga yang lebih rendah daripada harga beli.

Pada saat diterbitkan (di pasar perdana), imbalanimbalan yang ditawarkan Sukuk Negara Ritel lebih tinggi dari rata-rata tingkat suku bunga deposito bank BUMN. Imbalanimbalan juga akan dibayarkan tepat waktu setiap bulan hingga jatuh tempo yakni tiga tahun sejak penerbitan. Pokok akan dilunasi 100% dan dikembalikan ke Anda setelah Sukuk Negara Ritel jatuh tempo.

Sukuk Negara Ritel bebas diperjualbelikan di pasar sekunder maka Anda berkesempatan untuk memperoleh keuntungan/capital gain. Denganmembeli Sukuk Negara Ritel, berarti Anda juga mendukung pembiayaan pembangunan nasional karena dana yang terkumpul dari investor digunakan untuk kepentingan pembangunan negara.

Tahun ini pemerintah Republik Indonesia melalui Bank Indonesia kembali menerbitkan Sukuk Negara Ritel 005 (SR-005). BCA kembali dipercaya menjadi salah satu dari 25 agen penjual yang ditunjuk oleh negara. Masa penawaran SR-005 dimulai pada 8 Februari dan berakhir pada 22 Februari 2013. Pembelian SR-005 akan dilayani di 140 Cabang BCA Prioritas dan 25 Kantor Cabang Utama Non Prioritas

Tanggal penjatahan SR-005 adalah 25 Februari 2013, sementara tanggal setelmen 27 Februari 2013 dengan tanggal pencatatan di bursa 28 Februari 2013. Imbalan pertama akan dibayarkan pada 27 Maret 2013 dan SR-005 akan jatuh tempo pada 27 Februari 2016. Hanya WNI yang dapat membeli Sukuk ketika diterbitkan di pasar perdana yang dibuktikan dengan KTP. Minimum pemesanan Rp 5 juta dan maksimum Rp 5 milyar (dalam kelipatan Rp 5 juta).

Bagi Anda yang berminat membeli SR-005, caranya sangat mudah. Langsung datangi kantor BCA Prioritas atau Kantor Cabang Utama BCA terdekat dengan Anda ketika masa penawaran sudah dibuka. Isi formulir pemesanan SR-005, lampirkan fotokopi KTP untuk membuka rekening efek di BCA. Kemudian Anda dapat melakukan setoran dana ke rekening SR-BCA. Anda tidak dikenakan biaya pembukaan rekening efek dan bebas biaya penyimpanan efek sampai dengan jatuh tempo.

Masih ada keunggulan lainnya jika Anda membeli SR-005 di BCA. Di pasar sekunder, SR-005 lebih likuid karena dapat diperjualbelikan di counter BCA Prioritas dengan harga kompetitif. Anda dibebaskan dari biaya transfer imbalanimbalan per bulan dan biaya pengiriman surat konfirmasi jual/beli. Biaya transaksi jual belinya juga kompetitif, yakni Rp 25.000/transaksi jika bank kustodian di BCA.

Dengan membeli SR-005 di pasar perdana melalui BCA, berarti Anda turut berpartisipasi dalam Program Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) yang bekerjasama dengan UNICEF. Setiap pembelian Rp 5 juta (berlaku kelipatan), BCA akan menyumbangkan Rp 1.000 untuk PAUD.

Informasi lebih lanjut mengenai Sukuk Negara Ritel 005 (SR-005), silakan menghubungi BCA Prioritas terdekat atau Twitter @HaloBCA.

BCA Senantiasa di Sisi Anda


(adv/adv)