Hatta: Kerjasama Indonesia-Rusia Hasilkan Banyak Kemajuan

Hatta: Kerjasama Indonesia-Rusia Hasilkan Banyak Kemajuan

- detikNews
Jumat, 28 Okt 2011 11:31 WIB
Jakarta - Kerjasama Indonesia dengan Rusia cenderung meningkat setelah delegasi kedua negara saling membalas kunjungan. Kerjasamanya berkembang tidak hanya pada bidang transportasi, pertambangan, dan perdagangan, melainkan juga menyentuh sektor infrastruktur, pertanian, dan ilmu pengetahuan.

"Kerjasama antara Indonesia Rusia mencapai banyak kemajuan, terutama terkait volume perdagangan yang terus meningkat," ungkap Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa saat memimpin delegasi Indonesia bertemu delegasi Rusia di Hotel Indonesia Kempinsky, Jakarta, Kamis (27/10/2011).

Delegasi Rusia dipimpin oleh Deputi Perdana Menteri Rusia, Sergey Ivanov. Turut hadir pula para pengusaha Rusia. Menurut Hatta, pada bidang transportasi, kedua negara membahas rencana investasi pembangunan kereta api di Kalimantan. Investasi Rusia itu terkait dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Proyek itu memiliki manfaat ekonomi dan sosial untuk masyarakat Kalimantan," kata Hatta.

Itu antara lain bisa menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat dan kesempatan usaha untuk perusahaan lokal. Implementasi dari proyek ini akan menjadi salah satu bagian integral dalam hubungan baik antara Indonesia dan Rusia.

Nilai perdagangan diantara kedua negara pun terus ditingkatkan. Hingga Juli 2011, perdagangan Indonesia-Rusia mencapai US$ 1,5 miliar dan ditargetkan menjadi US$5 miliar pada 2014 mendatang. Ini merupakan rekor dalam sejarah hubungan dagang kedua negara.

Sebelumnya, rencana investasi para pengusaha asal Rusia mencapai 6 miliar dollar AS. Hal itu akan memperkuat kerjasama ekonomi kedua negara yang terfokus pada ketahanan pangan, energi, transportasi, dan perdagangan, serta investasi.

Hatta pernah memimpin delegasi Indonesia ke Saint Petersburg, Rusia, 19 Juni 2011.

Kedatangan Hatta ke Rusia itu diundang oleh pemerintah Rusia untuk menghadiri Forum ekonomi Internasional St Petersburg pada 16-17 Juni 2011. Pada kesempatan itu, Hatta menyampaikan presentasi tentang Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik: Evaluasi dan Kelanjutan Agenda Substansial.

Dalam Forum ekonomi Internasional St Petersburg tersebut digelar diskusi bersama anggota Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang sengaja diselenggarakan sebagai persiapan Rusia menjadi pemimpin APEC tahun 2012. Di dalam diskusi itu dibahas perkembangan kemajuan kerjasama APEC yang pada tahun ini dipegang Amerika Serikat, sudah termasuk prioritas kerjasama APEC yang dipilih untuk 2011.

Prioritas kerjasama APEC tahun 2011 adalah memperkuat integrasi ekonomi regional dan perluasan perdagangan, mengedepankan pertumbuhan yang ramah lingkungan (green growth), memperkuat kerjasama dibidang peraturan dan sinkronisasi peraturan. Adapun delegasi dari Jepang menyampaikan pengalamannya sebagai tuan rumah APEC 2010 bahwa agenda yang dibahas dalam kerjasama APEC adalah adanya kontinyuitas dan evolusi, tidak mengikat, dan sifatnya lintas sektor (cross cutting issues).

Pada kunjungannya itu, Hatta Rajasa bertemu Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia, Elvira Sakhipzadovna Nabiullina. Hatta menyampaikan empat bidang kerjasama Indonesia-Rusia, yakni ketahanan pangan, energi termasuk yang di dalamnya pengembangan energi nuklir untuk perdamaian, transportasi termasuk didalamnya kereta api, perdagangan, dan investasi.

Sebelumnya, Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Alexander Ivanov menyebutkan, pada tahun 2008, volume perdagangan bilateral telah melampaui 1 miliar dollar AS. Itu adalah target yang disetujui Presiden Vladimir Putin dan Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2007.

"Meskipun pada tahun 2009 volume perdagangan antara Rusia dan Indonesia sedikit menurun, saya menilai dinamika kerjasama bilateral di bidang ekonomi menjanjikan," ujarnya.

Beberapa perusahaan Rusia yang aktif di Indonesia adalah, FGUP Goznak, korporasi Irkut, korporasi aeroangkasa Vozdushny start, OAO Silovye mashiny, OAO Chetra-promyshlennye mashiny, OAO Chelyabinsky traktorny zavod Uraltrak, NPG Sainmet, dan perusahaan inovasi Arter Technology. Adapun serangkaian proyek bilateral Rusia-Indonesia terus terealisiasi.

Di bidang minyak dan gas, ada proyek yang dilaksanakan oleh perusahaan Rusia Petros dan Sintezmorneftegaz. Adapun, perusahaan Rusia Sistem Satelit Informasi, Reshetnev menang dalam tender dan menandatangani kontrak pada awal tahun 2009 untuk meluncurkan satelit telekomunikasi Indonesia "Telkom-3" pada tahun 2011 (proyek ini senilai 200 juta dolar AS).

"Dalam konteks ini kerjasama antara Rusia dan Indonesia di bidang telekomunikasi dan antariksa telah diadakan sebelumnya, umpamanya satelit komunikasi Indonesia "Garuda-1" diluncurkan dari kosmodrom "Baikonur" pada tahun 2000," tutur Alexander.


(adv/adv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads