Dunia Hari Ini kembali dengan rangkuman kejadian dalam 24 jam terakhir.
Edisi Selasa, 23 Desember 2025 kita awali dengan berita dari Amerika Serikat.
Insentif untuk warga yang mendeportasikan diri
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump melipatgandakan tawaran tunjangan bagi para migran yang secara sukarela memilih untuk "mendeportasikan diri" dari Amerika Serikat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senin kemarin, Departemen Keamanan Dalam Negeri kemarin di Amerika Serikat mengatakan tunjangan tersebut akan dinaikkan ke angka US$3.000 (Rp50 juta).
DHS juga mengatakan tunjangan tersebut akan diberikan kepada orang-orang yang berada di Amerika Serikat secara ilegal yang mendaftar untuk meninggalkan negaranya akhir tahun ini, termasuk penerbangan gratis kembali ke negara asal mereka.
"Para imigran ilegal harus memanfaatkan hadiah ini dan mendeportasi diri, karena jika tidak, kami akan menemukan mereka, menangkap mereka, dan mereka tidak akan pernah kembali," kata Menteri DHS Kristi Noem.
Jenderal senior Rusia tewas usai mobilnya dibom
Sebuah bom mobil menewaskan seorang jenderal senior Rusia di Moskow.
Kejadian ini berlangsung saat negosiator utama dari Rusia dan Ukraina berada di Miami akhir pekan lalu untuk menghadiri pertemuan terpisah dengan pejabat Amerika Serikat yang berupaya mengamankan kesepakatan perdamaian.
Pemerintah Ukraina belum berkomentar tentang ledakan tersebut, tetapi para penyelidik Rusia menduga ledakan itu "terkait" dengan "pasukan khusus Ukraina."
Serangan tersebut memiliki ciri khas pembunuhan jenderal dan tokoh pro-perang lainnya yang diklaim oleh Ukraina, atau secara luas diyakini telah diatur oleh Kyiv.
Kesepakatan Thailand-Kamboja dianggap terburu-buru
Thailand dan Kamboja akan melanjutkan pembicaraan gencatan senjata untuk mencoba mengakhiri konflik perbatasan yang menelan jiwa.
Sebelumnya, Thailand mengklaim kesepakatan perdamaian awal dibuat terburu-buru agar Presiden Donald Trump dapat menandatanganinya dan menghadiri penandatanganan pada bulan Oktober.
Menurut Menteri Luar Negeri Thailand, Sihasak Phuangketkeow, mengatakan kurangnya detail menyebabkan kesepakatan tersebut gagal.
Kedua negara akan berunding kembali Rabu besok, setelah pertemuan para menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Malaysia.
Layanan taksi robot di London
Uber dan Lyft berencana untuk menawarkan layanan taksi robot ke London tahun depan dalam kemitraan terpisah dengan raksasa teknologi China, Baidu.
Uber mengatakan pihaknya bekerja sama dengan layanan kendaraan otonom Apollo Go milik Baidu dalam program percontohan layanan taksi swakemudi, yang direncanakan pemerintah Inggris untuk tahun depan.
Dalam unggahan di media sosial, kedua perusahaan tersebut berharap uji coba bisa dimulai pada paruh pertama tahun 2026.
CEO Lyft, David Risher, mengatakan dalam sebuah unggahan di X, perusahaannya juga bermitra dengan Baidu untuk uji coba taksi robot menggunakan kendaraan Apollo Go RT6 yang "dirancang khusus untuk layanan berbagi tumpangan."
Lihat juga Video 'Momen Helikopter AS Cegat Kapal Tanker di Laut Karibia':











































