Dunia Hari Ini: Australia Akan Jadi Negara Pertama Lindungi Anak dari AI

Dunia Hari Ini: Australia Akan Jadi Negara Pertama Lindungi Anak dari AI

ABC Australia - detikNews
Selasa, 09 Sep 2025 14:15 WIB
Para orang tua di Australia akan segera memiliki lebih banyak pengawasan untuk tahu apa yang dilakukan anak-anak saat menggunakan ChatGPT. (Pexels: Sanket Mishra)
Jakarta -

Enggak sempat mengikuti perkembangan berita? Kami sudah merangkum sejumlah laporan utama untuk Anda dalam Dunia Hari Ini.

Edisi Selasa, 9 September 2025 kami awali dari Australia.

Anak-anak akan dilindungi dari AI

Australia akan mencegah anak-anak untuk terlibat dalam percakapan seksual, kekerasan, atau percakapan berbahaya lainnya saat menggunakan kecerdasan buatan atau AI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini menjadi langkah pertama di dunia untuk memastikan anak-anak di Australia dengan mendaftarkan enam kode baru di bawah undang-undang keamanan daring yang dirancang untuk membatasi anak-anak dalam mengakses konten berbahaya.

Komisaris eSafety Julie Inman Grant mengatakan perubahan legislatif tersebut akan mewajibkan perusahaan teknologi "untuk memiliki perlindungan dan menggunakan jaminan usia" sebelum chatbot AI diterapkan, dan Australia akan menjadi negara pertama di dunia yang mengambil tindakan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kita tidak perlu melihat jumlah korban untuk mengetahui kalau ini adalah hal yang tepat untuk dilakukan oleh perusahaan," ujar Julie kepada ABC.

Julie juga mengatakan sekolah-sekolah Australia sudah melaporkan jika anak-anak berusia 10 dan 11 tahun menghabiskan hingga enam jam per hari dengan teknologi AI, "kebanyakan dari mereka menggunakan chatbot yang penuh seksualitas".

Kasus penembakan di Yerusalem

Pihak berwenang Israel mengonfirmasi enam orang tewas dalam serangan penembakan di pinggiran Yerusalem.

Paramedis dari Magen David Adom mengatakan salah satu pria berusia 50-an, sementara tiga pria berusia 30-an juga tewas, sementara seorang perempuan berusia sekitar 50 tahun meninggal setelah dibawa ke rumah sakit.

Polisi mengatakan para penyerang menembak orang-orang yang menunggu di halte bus, kemudian seorang tentara dan warga sipil Israel yang berada di lokasi kejadian menembak mati para penyerang.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan Israel "sedang berperang di berbagai medan," termasuk Gaza, Tepi Barat, dan Israel.

Belasan tewas saat unjuk rasa

Setidaknya 19 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka saat unjuk rasa digelar di Kathmandu, yang menentang dugaan korupsi pemerintah dan larangan media sosial baru.

Polisi menembakkan peluru tajam, gas air mata, meriam air, dan peluru karet saat ribuan demonstran muda mencoba menyerbu gedung parlemen.

Para demonstran menerobos kawat berduri dan memaksa polisi anti huru hara mundur saat mereka mengepung gedung parlemen, sementara jumlah polisi kalah dari jumlah demonstran.

"Polisi telah menembak tanpa pandang bulu," kata seorang demonstran kepada kantor berita ANI.

"[Mereka] menembakkan peluru yang tidak mengenai saya, tapi mengenai teman yang berdiri di belakang saya. Ia terkena di tangan."

PM Prancis mengundurkan diri

Franois Bayrou, yang sudah menjabat sebagai perdana menteri Prancis sejak Desember 2024, akan mengundurkan diri setelah kalah dalam pemungutan suara untuk mosi kepercayaan untuk bisa mengatasi tekanan Prancis untuk perbaiki keuangannya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron akan menunjuk penggantinya dalam "beberapa hari mendatang", demikian pernyataan kantornya.

Partai-partai oposisi menyerukan pemilihan umum baru di tengah Prancis yang berjuang menghadapi krisis fiskal dan utang yang semakin parah.

Prancis mengalami defisit tahun lalu hampir dua kali lipat dan utang publik mencapai 113,9 persen dari PDB.

Tonton juga video "Medsos Bagai Dua Sisi Mata Pisau Bagi Anak-Remaja" di sini:

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads