Dunia Hari Ini: dari Palestina ke Jakarta, Foto Keindahan Gerhana Bulan Total

Dunia Hari Ini: dari Palestina ke Jakarta, Foto Keindahan Gerhana Bulan Total

ABC Australia - detikNews
Senin, 08 Sep 2025 15:56 WIB
abc
'Blood moon' yang terlihat di kota Sydney, Australia, pada Minggu malam. (Reuters: Hollie Adams)
Jakarta -

Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, rangkuman berita-berita utama dalam 24 jam terakhir.

Edisi Senin, 8 September 2025 kami awali dengan gerhana bulan total berwarna kemerahan.

'Blood moon' di Australia

Banyak orang seluruh dunia terpukau oleh pemandangan 'blood moon' atau gerhana bulan total kemerahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga di Australia bisa melihat di sejumlah negara bagian, sementara 'blood moon' terlihat lebih jelas di kawasan Asia dan hanya di beberapa negara di Eropa.

Fenomena alam ini terjadi ketika bumi, bulan, dan matahari berada di garis lurus, sementara warna kemerahan disebabkan sinar matahari di luar bayangan gerhana yang dipantulkan ke permukaan bulan.

ADVERTISEMENT

Warga di Kota Gaza kembali diminta mengungsi

Ratusan ribu warga Palestina diperintahkan untuk segera meninggalkan Kota Gaza, karena militer Israel dilaporkan akan mengambil alih dan menduduki wilayah tersebut.

Namun, banyak warga yang menolak untuk pindah dengan alasan kelelahan akibat sudah beberapa kali mengungsi dalam beberapa bulan terakhir dan khawatir dengan keamanan "zona kemanusiaan"

Banyak warga Palestina mendirikan tenda-tenda di garis pantai dan merasa khawatir kalau mereka akan dipindahkan.

"Tidak ada tempat yang aman termasuk di Gaza selatan, situasi kami sama seperti mereka [di selatan], tetapi mereka bilang itu wilayah kemanusiaan, tetapi orang-orang tidak mau pergi ke sana," ujar Nizar Mohammad, 32 tahun, yang berasal dari kamp pengungsi Jabalia, kepada ABC.

Serangan Rusia ke Ukraina

Rusia menyerang ibu kota Ukraina dengan lebih dari 800 pesawat tanpa awak dalam pemboman udara terbesar sejak perang dimulai.

Setidaknya empat orang tewas dan sejumlah gedung pemerintahan rusak terbakar.

Serangan terjadi beberapa jam sebelum Presiden Donald Trump memperingatkan jika siap untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengutuk serangan tersebut, menyebutnya sebagai "kejahatan yang disengaja dan akan semakin memperpanjang perang".

"Dunia sebenarnya bisa memaksa para penjahat Kremlin [Rusia] untuk berhenti membunuh, hanya dibutuhkan kemauan politik," ujarnya.

PM Jepang mengundurkan diri

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengumumkan pengunduran dirinya, setelah semakin banyak seruan dari partainya untuk bertanggung jawab atas kekalahan dalam pemilihan parlemen tahun ini.

"Saya ingin menyerahkan tongkat estafet kepada generasi berikutnya," ujarnya.

PM Ishiba telah berkuasa sejak Oktober 2024 dan masa jabatannya sebagai pemimpin partai diperkirakan akan berakhir pada September 2027.

Ia memimpin koalisi antara Partai Demokrat Liberal (LDP) dan Partai Komeito dan telah menolak tuntutan dari lawan-lawannya yang sebagian besar berhaluan kanan di dalam partainya sendiri selama lebih dari sebulan.

Ia mengatakan langkah tersebut akan menyebabkan kekosongan politik ketika Jepang menghadapi tantangan-tantangan utama di dalam dan luar negeri.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads