Anda sedang membaca rangkuman Dunia Hari Ini, edisi Jumat, 22 Agustus 2025.
Mari memulai dengan berita terkini dari Australia
Ratusan dakwaan untuk dokter
Seorang dokter muda Australia yang dituduh diam-diam mengambil foto-foto rekan kerjanya telah didakwa dengan 127 pelanggaran tambahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ryan Cho, 27 tahun, yang bekerja di Rumah Sakit Austin di Melbourne, bulan lalu didakwa dengan penguntitan setelah rekan kerjanya menemukan kamera yang diduga merekam mereka di toilet karyawan.
Ia didakwa dengan lima pelanggaran lagi beberapa minggu kemudian, setelah penyelidikan diperluas oleh detektif ke lebih banyak rumah sakit.
Polisi menambahkan 127 dakwaan terkait dengan pelanggaran di Rumah Sakit Austin, Rumah Sakit Royal Melbourne, dan Pusat Kanker Peter MacCallum.
Pihaknya mengatakan dakwaan tersebut terkait dengan penguntitan, pembuatan foto intim, dan pemasangan alat pengintai optik.
Bom truk menargetkan pangkalan militer
Lima orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam sebuah bom truk yang menargetkan sebuah pangkalan militer di kota Cali, Kolombia.
Polisi mengatakan ledakan itu terjadi di jalan yang ramai dekat Sekolah Penerbangan Militer Marco Fidel Suarez pada hari Kamis, waktu setempat.
"Terdengar suara gemuruh seperti ledakan di dekat pangkalan udara," ujar saksi mata berusia 65 tahun, Hector Fabio Bolanos, kepada AFP.
"Banyak sekali yang terluka," katanya, "banyak rumah rusak di depan pangkalan."
Ledakan di gudang kembang api
Sebuah ledakan terjadi di gudang kembang api di Karachi, kota terbesar di Pakistan, melukai sedikitnya 34 orang kemarin.
Gudang dan beberapa toko di dekatnya terbakar setelah ledakan, yang diikuti oleh beberapa ledakan kecil, hingga memaksa orang-orang melarikan diri demi keselamatan mereka.
Dampak ledakan cukup kuat untuk memecahkan kaca di toko-toko di sekitarnya, menghujani orang-orang di jalan dengan pecahan kaca.
Tidak ada indikasi apa yang menyebabkan ledakan itu.
Kerajaan Thailand bersiap terima putusan pengadilan
Keluarga miliarder Thailand, Shinawatra, bersiap menghadapi serangkaian keputusan pengadilan berisiko tinggi yang dimulai hari Jumat.
Proses ini dapat mengancam kemungkinan pemilihan umum dini dan masalah berkepanjangan bagi perekonomian negara yang sedang lesu.
Pengadilan akan memutuskan apakah Thaksin, dalam sebuah wawancara media tahun 2015, menghina kerajaan yang berkuasa.
Dinasti politik Shinawatra di Thailand sudaj menyita perhatian selama dua dekade.
Putusan pengadilan dapat melengserkan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra atas dugaan pelanggaran etika dan memenjarakan kembali ayahnya, Thaksin Shinawatra.
Ini merupakan kejahatan serius di Thailand yang dapat mengakibatkan hukuman penjara hingga 15 tahun untuk setiap pelanggaran.
Simak Video 'Mobil Bergorden-Isi Kondom Terparkir di Hotel Disegel di Banda Aceh':