Dunia Hari Ini: 79 Penumpang Bus yang Diusir dari Iran Tewas di Afghanistan

Dunia Hari Ini: 79 Penumpang Bus yang Diusir dari Iran Tewas di Afghanistan

ABC Australia - detikNews
Kamis, 21 Agu 2025 17:04 WIB
Lebih dari 1,6 juta warga Afghanistan, termasuk banyak anak-anak, telah melintasi perbatasan setelah dideportasi atau diusir dari Iran. (AFP: Mohsen Karimi)
Lebih dari 1,6 juta warga Afghanistan, termasuk banyak anak-anak, telah melintasi perbatasan setelah dideportasi atau diusir dari Iran (AFP: Mohsen Karimi)
Jakarta -

Dunia Hari Ini, edisi Kamis, 21 Agustus 2025 sudah merangkum laporan utama di sejumlah negara selama 24 jam terakhir.

Kita mulai dengan berita kecelakaan di Afghanistan.

Puluhan penumpang bus tewas di Afghanistan

Sebuah bus penuh sesak yang mengangkut warga Afghanistan yang diusir dari Iran mengalami kecelakaan dan menewaskan sedikitnya 79 orang, termasuk 17 anak-anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahmdullah Muttaqi, kepala departemen informasi pemerintah provinsi Herat, mengatakan bus penumpang tersebut terlibat kecelakaan dengan sebuah truk dan sepeda motor di jalan raya Herat-Kabul, sebelah barat Afghanistan.

Abdul Mateen Qaniee, juru bicara Kementerian Dalam Negeri, mengatakan bus tersebut terbakar usai mengalami tabrakan.

ADVERTISEMENT

Rekaman video dari lokasi kejadian menunjukkan api yang besar membakar bus, sementara sebuah truk pemadam kebakaran berusaha memadamkan api.

Gempa tujuh kali di Bekasi

Gempa di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terjadi sebanyak tujuh kali kemarin menjelang pukul 8 malam, dengan kekuatan 4,9SR yang kemudian dimutakhirkan menjadi 4,7SR.

BMKG mengatakan terdapat satu gempa utama dan enam gempa susulan.

Dilansir dari Detik, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa ini merupakan gempa bumi dangkal.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang dipicu oleh sumber gempa sesar naik busur belakang Jawa Barat," ujarnya.

Reaksi PM Australia dan Israel dikecam

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sama-sama dikecam karena "perang kata-kata" yang dilontarkan masing-masing oleh salah satu kelompok komunitas Yahudi di Australia.

Dalam sebuah surat, Dewan Eksekutif Yahudi Australia menulis mereka sangat kecewa atas perdebatan sengit antara kedua negara tersebut.

Dalam surat tersebut, Presiden ECAJ, Daniel Aghion, menulis PM Albanese berperilaku "berlebihan dan tanpa alasan menghina" ketika mengatakan PM Netanyahu "menyangkal" konsekuensi perang di Gaza.

"Tidak pantas bagi seorang perdana menteri Australia untuk menyimpang dari norma-norma diplomatik terkait pemimpin negara yang telah menjalin hubungan persahabatan dengan Australia selama beberapa dekade," tulis Aghion.

Hakim tolak permintaan buka segel kasus Eipstein

Seorang hakim federal Amerika Serikat yang memimpin kasus perdagangan seks terhadap Jeffrey Epstein, telah menolak permintaan Presiden Donald Trump untuk membuka segel transkrip dewan juri agung terkait pelecehan seksual yang telah berlangsung puluhan tahun.

Putusan yang dikeluarkan kemarin oleh Hakim Richard Berman di Manhattan muncul setelah hakim dari kasus Ghislaine Maxwell, mantan pacar Epstein, juga menolak permintaan pemerintah.

Putusan ini juga muncul setelah Departemen Kehakiman AS setuju untuk memberikan dokumen-dokumen dari investigasi perdagangan seks Epstein kepada Kongres.

Dokumen-dokumen Kongres akan diserahkan kepada komite pada hari Jumat, tetapi belum jelas dokumen mana atau berapa banyak dokumen yang mungkin diserahkan.

Simak Video 'Bus Migran Kecelakaan dan Terbakar di Afghanistan, 79 Orang Tewas':

(nvc/nvc)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads