PM Australia Heran dengan Israel yang Bilang Tak Ada Kelaparan di Gaza

PM Australia Heran dengan Israel yang Bilang Tak Ada Kelaparan di Gaza

ABC Australia - detikNews
Selasa, 29 Jul 2025 13:43 WIB
PM Anthony Albanese memberikan pernyataan soal Gaza saat bertemu dengan rekan-rekannya di Partai Buruh. (ABC News: Ian Cutmore)
Jakarta -

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyatakan heran atas klaim Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengatakan "tidak ada kelaparan di Gaza."

Kepada anggota parlemen Partai Buruh yang dipimimpinnya, PM Albanese mengatakan pernyataan tersebut "tidak masuk akal."

Albanese melontarkan komentar tersebut menanggapi pertanyaan dari seorang anggota parlemen dari Partai Buruh tentang kapan Australia akan mengakui kenegaraan Palestina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PM Albanese sepertinya secara langsung mengkritik PM Netanyahu, yang mengunggah sebuah video ke X dengan mengatakan "tidak ada kelaparan di Gaza, tidak ada kebijakan kelaparan di Gaza."

Pernyataan tersebut juga pernah diucapkan oleh Wakil Duta Besar Israel untuk Australia, Amir Meron.

ADVERTISEMENT

"Klaim bahwa tidak ada kelaparan di Gaza tidak masuk akal," kata PM Albanese kepada anggota Partai Buruh, menurut seorang juru bicara.

Ia kemudian menjelaskan prasyarat Australia untuk mengakui Palestina, salah satunya "reformasi demokratis" di wilayah tersebut.

Tapi ia mengindikasikan adanya hambatan yang bukannya tidak dapat diatasi, merujuk pada kutipan terkenal dari Nelson Mandela yang mengatakan "segalanya selalu tampak mustahil sampai terwujud."

Pemimpin Oposisi di Australia, Sussan Ley dari Partai Liberal, mengatakan ia "sangat terpukul melihat gambar-gambar" yang muncul dari Gaza, tetapi menolak mengatakan apakah menurutnya kelaparan sedang terjadi.

"Ini adalah situasi yang kompleks di lapangan … saya senang melihat bantuan mengalir lebih jauh dan lebih baik," ujarnya kepada para wartawan di Canberra.

Susan menambahkan perang di Gaza "bisa berakhir besok" jika Hamas membebaskan para sandera dan menyerah.

"Sangat penting bagi kita untuk mengetahui bahwa dasar-dasar dari keadaan yang sekarang kita lihat sebagai situasi mengerikan ini dapat diselesaikan oleh Hamas," ujarnya.

Kecaman dari PM Australia datang di tengah semakin khawatirnya komunitas dan pemimpin internasional tentang jumlah kematian warga Palestina di pusat-pusat bantuan yang dikelola oleh Gaza Humanitarian Foundation, lembaga yang didukung Israel, serta melihat tingkat kelaparan di jalur Gaza.

Semalam, Presiden AS Donald Trump juga membantah pernyataan PM Netanyahu, dengan mengatakan warga Palestina yang tinggal di Jalur Gaza "harus mendapatkan makanan dan keamanan sekarang juga."

Ketika ditanya apakah setuju dengan pernyataan PM Israel, Presiden Trump menjawab: "Berdasarkan tayangan televisi, saya rasa tidak terlalu, karena anak-anak itu terlihat sangat lapar.

"Tidak ada yang melakukan sesuatu yang hebat di sana, di semua tempat di sana berantakan."

Senin kemarin, Presiden Trump juga mengumumkan jika negaranya akan berupaya membangun pusat-pusat bantuan pangan tanpa pagar pembatas di Gaza.

Hal ini, menurutnya, bagian dari upaya untuk menambah pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan ia berharap negara-negara lain akan berkontribusi.

Sebelumnya dilaporkan ada diskusi bilateral antara PM Albanese dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer tentang situasi di Gaza.

PM Albanese mengusulkan rencana perdamaian di Jalur Gaza yang mencakup gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang dicap sebagai kelompok teroris di Australia.

Diproduksi oleh Erwin Renaldi, simak laporannya dalam bahasa Inggris

Lihat Video 'Kapal Pesiar Israel Berlabuh di Yunani, Warga Pro-Palestina Protes':

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads