Anda sedang menyimak laporan Dunia Hari Ini edisi Kamis, 26 Juni 2025.
Laporan utama dalam rangkuman dunia selama 24 jam terakhir ini kami hadirkan dari Korea Selatan.
Surat penangkapan Yoon Suk Yeol ditolak
Pengadilan Korea Selatan menolak permintaan jaksa khusus untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi mantan presiden Yoon Suk Yeol, yang sedang diselidiki karena pernah memberlakukan darurat militer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara Pengadilan Distrik Pusat Seoul dan kantor kejaksaan tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Anggota senior tim penyidik jaksa khusus mengatakan surat perintah penangkapan diajukan karena Yoon menolak menanggapi panggilan pemeriksaan dan dituduh menghalangi proses hukum.
Tapi tim hukum Yoon mengatakan dia akan mematuhi panggilan lain dan hadir untuk diinterogasi pada hari Sabtu mendatang.
CIA klaim program nuklir Iran 'rusak parah'
CIA mengklaim memiliki "sejumlah bukti kredibel" yang menunjukkan program nuklir Iran "rusak parah" akibat serangan baru-baru ini.
"Ini termasuk intelijen baru dari sumber/metode yang secara historis dapat diandalkan dan akurat bahwa beberapa fasilitas nuklir utama Iran telah hancur dan harus dibangun kembali selama bertahun-tahun," bunyi pernyataan direktur badan tersebut, John Ratcliffe.
John juga mengatakan jika memungkinkan, CIA akan menerbitkan pembaruan dan informasi tentang program nuklir Iran, "mengingat pentingnya masalah ini secara nasional."
Pernyataan John muncul sehari setelah sebuah laporan awal mengungkap jika serangan udara Amerika Serikat terhadap situs nuklir Iran hanya menghambat program nuklir negara itu selama beberapa minggu.
Presiden Donald Trump menuduh media yang melaporkan informasi intelijen yang bocor telah menerbitkan "berita palsu", dan bersikeras agar situs tersebut "dihancurkan."
Sebanyak 16 warga Kenya tewas dalam unjuk rasa
Kepala Amnesty Kenya mengatakan sebanyak 16 orang tewas dalam protes anti-pemerintah di seluruh penjuru di Kenya Rabu kemarin, sebagian besar dibunuh oleh polisi.
Direktur eksekutif Amnesty Kenya, Irungu Houghton, mengatakan beberapa pengunjuk rasa bentrok dengan polisi, dan 16 orang "diverifikasi tewas hingga pukul 8.30."
"Sebagian besar dibunuh oleh polisi," kata Irungu, seraya menambahkan sedikitnya lima korban ditembak mati.
Ini terjadi setahun setelah demonstrasi mematikan yang menentang RUU pajak dan berujung pada penyerbuan parlemen serta menyebabkan 60 orang tewas saat polisi berusaha membubarkan masa dengan gas air mata.
AS dan Iran akan mengadakan pembicaraan nuklir minggu depan
Hal ini diungkap Presiden Donald Trump, sambil memuji cepat berakhirnya perang Iran dengan Israel.
Presiden Trump juga mengatakan keputusannya untuk bergabung dengan Israel dengan menargetkan serangan ke situs-situs nuklir Iran dengan bom penghancur bunker yang besar telah mengakhiri konflik dan menjadi "kemenangan bagi semua pihak".
Berbicara di Den Haag ketika menghadiri pertemuan puncak NATO kemarin, Presiden Trump mengatakan tidak melihat Iran akan terlibat lagi dalam pengembangan senjata nuklir.
Iran selalu membantah para pemimpin Barat yang selama puluhan tahun mengatakan negaranya sedang mengupayakan senjata nuklir.
Tonton juga "Eks Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Hadapi Sidang Kasus Pemberontakan" di sini: