Kami hadirkan tiga kabar dari Australia yang menjadi perbincangan di belahan bumi selatan ini untuk Anda.
Kabar yang pertama datang dari Australia Selatan.
Pulau Kanguru akan jadi rumah bagi koala
Suaka bagi 1.000 koala dan satwa liar lainnya akan didirikan di Pulau Kanguru, Australia Selatan bulan depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah berencana memfasilitasi penelitian tentang masa depan yang berkelanjutan bagi hewan berkantung itu di pulau tersebut.
Koala Sanctuary Limited didirikan oleh peneliti koala Karen Burke da Silva dan Julian Beaman, serta filantropis lingkungan Alan Noble.
Dr Julian mengatakan sumbangan filantropis telah memungkinkan badan amal tersebut membeli properti seluas 530 hektar di barat laut pulau tersebut dari perusahaan perkebunan Kiland Limited.
Selengkapnya tentang suaka koala ada di artikel ini.
Perusahaan Queensland kembangkan pesawat bertenaga hidrogen
Stralis Aircraft yang berbasis di Brisbane, Queensland, tengah mengembangkan pesawat bertenaga hidrogen ramah lingkungan.
Stralis Aircraft dan CQ University telah bermitra untuk mengembangkan teknologi yang dibutuhkan, dengan rencana untuk penerbangan komersial antara Brisbane dan Gladstone pada tahun 2027.
Mereka berencana menjadi perusahaan pertama yang menerbangkan pesawat di Australia menggunakan hidrogen.
"Teknologi ini tidak hanya lebih bersih, tetapi juga lebih senyap," kata kepala kemitraan Stralis Aircraft, Emma Whittlesea.
"Kami juga berharap dengan harga hidrogen yang diproyeksikan ... lebih hemat biaya."
Lebih lanjut soal pesawat bertenaga hidrogen ini bisa dibaca melalui tautan ini.
Karavan penuh dengan bahan peledak ditemukan di Sydney
Meski demikian, Kepolisian New South Wales (NSW) masih belum menetapkan temuan itu sebagai insiden teroris, dengan alasan bahwa bukti lebih lanjut diperlukan.
Pada Rabu (29/01) sore, kepolisian negara bagian NSW mengonfirmasi sebuah karavan telah ditemukan di pinggiran kota Sydney, Dural, 10 hari sebelumnya.
Di dalam, bahan peledak gel berdaya ledak tinggi yang berpotensi menyebabkan "peristiwa korban massal" dengan radius ledakan hingga 40 meter ditemukan.
Polisi juga menemukan dokumen yang memuat sentimen antisemit dan daftar target.
Direktur Jenderal ASIO Mike Burgess mengatakan tingkat ancaman teror akan tetap dianggap "mungkin" setelah penemuan tersebut.
Simak berita selengkapnya di sini.
Simak juga Video 'Momen Evakuasi 2 WN Australia dari Kapal Yacht di Perairan Sumenep':