Dunia Hari Ini: Keracunan Makanan Massal di Kantor TikTok Singapura

Dunia Hari Ini: Keracunan Makanan Massal di Kantor TikTok Singapura

ABC Australia - detikNews
Kamis, 01 Agu 2024 13:12 WIB
Puluhan pekerja mengalami gejala keracunan makanan pada saat yang sama di kantor ByteDance di Singapura. (Reuters: Mike Blake)
Jakarta -

Selamat datang di hari pertama di bulan Agustus!

Kami masih setia hadir dengan rangkuman berita pilihan dari berbagai negara yang terjadi selama 24 jam terakhir.

Dunia Hari Ini, edisi Kamis, 1 Agustus 2024 kita awali dari negeri tetangga, Singapura.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keracunan makanan di kantor TikTok Singapura

Kementerian Kesehatan dan Badan Pangan Singapura mengatakan 130 orang jatuh sakit akibat keracunan makanan di kantor TikTok, 17 orang masih dirawat di rumah sakit dengan kondisi gastroentritis namun dalam keadaan stabil.

Seorang juru bicara ByteDance, perusahaan induk TikTok, mengatakan kepada ABC jika mereka sedang menyelidiki insiden tersebut, yang saat kejadian membutuhkan 17 ambulans untuk datang ke kantor mereka.

ADVERTISEMENT

ABC mengetahui ByteDance menggunakan layanan katering makanan eksternal di Singapura dan tidak memasak atau menyiapkan makanan apa pun di kantor.

Dalam pernyataan kemarin, Badan Pangan Singapura mengatakan "mengingat beratnya insiden tersebut" pihaknya telah menangguhkan operasi dua bisnis "hingga pemberitahuan lebih lanjut."

Warga Palestina disiksa di penjara-penjara Israel

Laporan Kantor Hak Asasi Manusia PBB menyebut ribuan tahanan Palestina mengalami waterboarding, yaitu penyiksaan dengan cara menuangkan air pada wajah yang ditutup kain, kurang tidur, sengatan listrik, melepaskan anjing, serta bentuk-bentuk penyiksaan dan penganiayaan lainnya.

Dari laporan yang dirilis kemarin ditemukan ada 9.400 orang ditahan di Israel karena alasan "keamanan" hingga akhir Juni lalu, beberapa ditahan secara rahasia tanpa diberi pengacara serta hak mereka yang diabaikan.

Laporan tersebut juga mengatakan para tahanan dipindahkan secara paksa dari Gaza, terkadang dari tempat perlindungan bom, dan diseret ke tahanan di Israel, beberapa dalam kondisi tewas.

Penulis laporan tersebut mengatakan isinya laporannya sudah disampaikan ke pemerintah Israel, namun tidak ada komentar langsung dari otoritas Israel.

Perencana serangan 9/11 terhindar dari hukuman mati

Kepastian ini didapat setelah pria yang dituduh merencanakan serangan 11 September, Khalid Sheikh Mohammed, dan dua kaki tangannya membuat kesepakatan dengan jaksa penuntut Amerika Serikat.

The New York Times melaporkan Mohammed, Walid bin Attash dan Mustafa al-Hawsawi setuju untuk mengaku bersalah asalkan dengan hukuman seumur hidup, bukan hukuman mati.

Kesepakatan dengan Mohammed dan dua kaki tangannya lainnya sudah berlangsung lama, karena terhambat dalam manuver pra-peradilan selama bertahun-tahun.

Sementara para terdakwa tetap ditahan di pangkalan militer Guantanamo di Kuba, yang sedang menuju proses penyelesaian.

Meski Pentagon mengatakan perjanjian pra-peradilan tidak tersedia untuk publik saat ini, namun surat kepada keluarga korban 11 September yang dilihat ABC menyebutkan ada sejumlah kesepakatan, termasuk mau menjawab pertanyaan tentang peran dan alasan mereka melakukan serangan.

Putusan atas gugatan orangtua korban gagal ginjal

Hari ini, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat akan membacakan putusan perkara yang dilayangkan oleh para orangtua korban gagal ginjal akut pada anak, melalui sidang daring.

Sidang gugatan warga sudah berlangsung sejak awal tahun 2023 setelah para orangtua resmi mengajukan gugatan pada Desember 2022.

Komnas HAM yang berlaku sebagai amicus curiae dalam sidang kasus ini mengatakan terjadi pelanggaran hak asasi manusia dalam kasus gagal ginjal akut, yang menyebabkan lebih dari 200 anak meninggal dunia usai mengonsumsi obat sirop beracun.

Para penggugat menuntut kompensasi sebesar Rp3 miliar untuk setiap anak yang meninggal dan sekitar Rp2 miliar untuk setiap anak yang sakit.

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads