Anda sedang membaca laporan Dunia Hari Ini edisi Kamis, 7 September 2023.
Kami sudah merangkum sejumlah informasi yang terjadi di berbagai negara, agar Anda bisa dengan mudah mengikuti perkembangan dunia.
Kita awali dengan berita soal musim panas di tahun ini.
Musim panas tahun ini dinyatakan terparah
Musim panas di belahan utara pada tahun 2023 ini menjadi yang terpanas sejauh ini, menurut data milik lembaga Uni Eropa untuk urusan perubahan iklim.
Selama tiga bulan dari Juni hingga Agustus, rata-rata suhu udara mencapai 16,8 derajat Celcius, di atas suhu rata-rata sebelumnya.
Bulan lalu juga merupakan bulan Agustus terpanas yang pernah tercatat secara global.
"Bukti ilmiahnya sangat banyak, kita akan terus melihat lebih banyak catatan iklim dan kejadian cuaca ekstrem yang lebih intens, dan lebih sering terjadi yang turut berdampak pada masyarakat dan ekosistem," kata Samantha Burgess dari lembaga Copernicus.
"Ini akan terus terjadi sampai kita berhenti mengeluarkan gas rumah kaca."
Hubungan Australia dan China kian membaik?
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese bertemu dengan Perdana Menteri China Li Qiang di sela-sela KTT ASEAN di Jakarta, Kamis pagi ini.
PM Li adalah pejabat tertinggi kedua di China yang mewakili Presiden Xi Jinping karena ia memilih untuk tidak menghadiri serangkaian pertemuan dunia.
Meskipun hubungan diplomatik dan perdagangan antara Australia dan China membaik dalam beberapa bulan terakhir, masih ada beberapa masalah yang perlu diangkat.
Larangan perdagangan terhadap ekspor 'wine' dari Australia, misalnya, juga masih berlaku. Selain itu, dua warga Australia juga masih ditahan di Beijing, yakni jurnalis Cheng Lei, dan penulis Dr Yang Hengjun.
Mantan pemimpin Myanmar sakit dalam tahanan
Aung San Suu Kyi yang ditahan di penjara tidak menerima perawatan medis, meski kesehatannya memburuk, itu adalah pengakuan dari anak dari Suu Kyi.
Perempuan berusia 78 tahun itu ditahan sejak Februari 2021 setelah didakwa dengan sejumlah pelanggaran seperti kecurangan pemilu dan korupsi.
Bulan Juli lalu, ia dipindahkan ke tahanan rumah di ibu kota Naypidaw meski nampaknya telah kembali ke penjara sekarang.
"Sepengetahuan saya, ia tidak bisa makan karena penyakit gusi dan potensi masalah pada gigi bungsunya," ujar anak Aung San Suu Kyi, Kim Aris.
"Gejala ini disertai dengan muntah-muntah dan pusing, dan mengingat usianya, ini menjadi alasan untuk sangat khawatir mengenai kesehatannya secara keseluruhan dan pengobatannya."
Terpidana pembunuh kabur dari penjara
Pihak berwenang di Pennsylvania merilis rekaman seorang terpidana pembunuh kabur dari penjara.
Dalam klip tersebut, Danelo Cavalcante terlihat memanjat dinding sudut halaman latihan Penjara Chester County seperti kepiting.
Menurut sipir penjara, ia kemudian menerobos kawat berduri, yang dipasang setelah tahanan lain melarikan diri dari tempat yang sama awal tahun ini.
Cavalcante, yang bulan lalu divonis bersalah atas pembunuhan mantan pacarnya, kini masih dalam pencarian.
Seorang pria mengatakan sempat melihat Cavalcante masuk ke rumahnya dan mencuri makanan.
Simak juga 'Saat Keluh Kesah Turis Hadapi Gelombang Panas 'Nero' di Italia':