Parlemen Australia meloloskan Undang-undang yang menghapuskan syarat batas penghasilan A$ 450 (sekitar Rp 4,5 juta)per bulan untuk berhak menerima tunjangan dana pensiun.
Dengan demikian, semua perusahaan akan diwajibkan membayar dana pensiun (superannuation) pekerjanya yang memenuhi syarat, tanpa melihat jumlah penghasilan mereka setiap bulan.
Muchlis Setioaji, mantan pekerja kasual yang kini telah kembali ke Indonesia, menyambut baik adanya perubahan aturan tentang super karena akan menguntungkan para pekerja yang selama ini penghasilan bulanannya dari satu tempat kerja sangat rendah
"Harusnya aturan ini diberlakukan sejak dulu," ujar Muchlis.
"Aku selalu double job selama kerja di Australia.Pernah bekerja tanpa dapat super selama dua atau tiga tahun di Victoria Market.Tapi dari tempat kerja lain saya dapat super," ujar Muchlis.
Apa itu superannuation?
Superannuation atau yang biasanya dikenal dengan super, merupakan dana yang disisihkan oleh pemberi kerja (perusahaan) sebagai simpanan hari tua bagi seorang pekerja.
Menurut keterangan Kantor Pajak Australia (ATO), kontribusi perusahaan kepada dana super pekerjanya (super guarantee) dibayarkan di luar gaji dan tunjangan.
Kewajiban ini, menurut ATO, berlaku tanpa memandang status pekerja, baik yang kasual, part-time atau full-time, serta status kependudukan pekerja.
Artinya,meskipun pekerja bukan penduduk tetap, mereka berhak mendapatkan super.
Jumlah minimum dana super yang disisihkan perusahaan untuk seorang pekerja didasarkan atas penghasilan dari jam kerja biasa.
Itu berarti penghasilan dari kerja lembur tidak dijadikan dasar perhitungan kontribusi super oleh perusahaan.
Seorang pekerja juga dapat melakukan kontribusi secara mandiri terhadap dana supernya.
ATO menyarankan para pekerja untuk selalu mengecek dana supernya, dan bila mendapati ada keganjilan dapat melaporkannya ke pihak terkait.
Seorang pekerja dapat mengakses uang pensiun ini pada saat memasuki usia pensiun.
Namun, ada pengecualian dalam kondisi-kondisi tertentu, misalnya jika pekerja mengalami kondisi keuangan yang buruk atau harus berhadapan dengan kondisi kesehatan tertentu.
Cash in hand dan akal-akalan pemberi kerja
Dalam praktiknya, dana super tidak selalu dibayarkan sebagaimana mestinya oleh pemberi kerja di sejumlah industri.
Muchlis yang pernah bekerja beberapa tahun di Victoria Market di Melbourne, menyebutkan bahwa sebelum pandemi sebagian besar rekan-rekannya bekerja dengan bayaran cash in hand alias dibayar kontan.
"Tentu saja mereka ini tidak mendapatkan superannuation," katanya kepada wartawan ABC Indonesia Farid Ibrahim.
Cara pembayaran ini sebenarnya ilegal di Australia, karena itu berarti pembayaran ini tidak tercatat dan pemberi kerja tidak membayar pajak seperti yang diatur dalam Undang-undang.
Kemungkinan besar, pemberi kerja juga memberi upah di bawah standar minimal yang sudah ditentukan.
Pekerja asal Indonesia lainnya, Renaldi (bukan nama sebenarnya), bekerja sebagai pengantar koran di Melbourne.
"Pekerja pengantar koran di Melbourne itu pada umumnya orang Indonesia," kata Renaldi.
"Saya sendiri diwarisi oleh mahasiswa yang sudah selesai," katanya.
Renaldi menuturkan, di tempat kerjanya ada yang dibayar dengan status karyawan atau dengan status kontraktor independen.
Mereka yang berstatus karyawan harus memiliki Tax File Number (TFN) atau nomor pokok wajib pajak, sementara untuk kontraktor harus mempunyai Australian Business Number (ABN) yakni semacam nomor wajib pajak untuk pengusaha.
Di antara keduanya, pemberi kerja hanya membayar pajak karyawan dengan TFN. Para kontraktor independen dengan ABN harus membayar dan mengurus sendiri pajak yang harus dibayarkan.
Menurut Renaldi, pengantar koran dengan TFN dibayar per paket atau I round untuk daerah tertentu, dengan hitungan satu paket 2,5 atau 3 jam.
Hitungan per paket ini, menurutnya, "agak tricky."
"Mau selesai lebih cepat silakan, mau lebih lambat ya dapatnya segitu juga. Setiap rounddapatnya berbeda-beda. Ada round yang kecil, gajinya pun kecil," jelasnya.
"Penghasilan ini kena pajak. Dan kami juga dapat super," ujar Renaldi yang menambahkan bahwa hitungan paketan yang cenderung rendah inilah yang menentukan besaran super.
Untuk pengantar koran yang berstatus kontraktor independen dengan ABN, pemberi kerja terlepas dari kewajiban untuk memberikan super guarantee.
Sumber ABC Indonesia lainnya yang hingga kini masih bekerja mengantar koran dengan status kontraktor mengatakan, agen distribusi tempatnya bekerja sudah tidak menerima lagi pengantar koran dengan TFN.
"Di tempat saya sekarang semuanya harus pakai ABN. Kami melaporkan pajak secara mandiri bila penghasilan tahunan mencapai threshold tertentu. Kami juga harus mengurus super sendiri," kata pria yang mengantar koran di wilayah tenggara Kota Melbourne.
Kapan aturan baru ini berlaku dan siapa yang diuntungkan?
Sejak lama industri dana pensiun dan kelompok kesejahteraan sosial mendesak perlunya penghapusan syarat penghasilan lebih A$ 450 (sekitar Rp 4,5 juta) per bulan tersebut.
Kini syarat itu telah dihapus, sehingga untuk pertama kalinya setiap pekerja berhak mendapatkan tunjangan dana pensiun dari pemberi kerja, terlepas dari berapa pun penghasilan yang didapatkan.
Menteri Urusan Superannuation Senator Jane Hume menjelaskan, penghapusan syarat penghasilan ini akan memperbaiki struktur dana pensiun dan meningkatkan kesetaraan.
Data Retirement Income Review menyebutkan sekitar 3 persen pekerja di Australia (300 ribu orang), umumnya pekerja muda dengan penghasilan rendah dan status kerja part-time diuntungkan oleh aturan baru.
Lembar kerja APBN Australia Tahun Anggaran 2021/2022 menunjukkan perubahan ini hanya akan menelan biaya A$ 4,8 juta pada APBN 2022/23, dan meningkat menjadi A$ 13,8 juta pada 2024.
Menurut laporan ABC News, sekitar 300 ribu pekerja dengan penghasilan rendah akan mendapatkan manfaat dari perubahan UU tentang supermulai bulan Juli mendatang.
Data ATO menunjukkan saldo rata-rata dana pensiun pekerja yang terdampak syarat penghasilan di atas A$450per bulan ini hanya sekitar $ 12.000 (sekitar Rp 120 juta).
Persentase super guarantee juga meningkat
Selain menghapus batas penghasilan penerima super, perubahan UU juga menjamin adanya kenaikan persentase super guarantee yang akan diterima seorang pekerja dari tempat kerjanya.
Super guarantee proporsi dana wajib yang harus disetorkan oleh pemberi kerja ke tabungan pensiun pekerjanya ditetapkan akan naik setengah persen setiap tahun sebelum mencapai tingkat akhir 12 persen pada tahun 2025.
Implikasinya, tingkat super guaranteenaik menjadi 10 persen dari gaji mulai 1 Juli 2021 dan naik 0,5 persen per tahun setelahnya hingga mencapai 12 persen pada 2025
Apakah dana super bisa diakses setelah pulang ke Indonesia?
Penduduk sementara yang telah meninggalkan Australia bisa mengakses uang super yang disebut sebagai Departing Australia super payment (DASP).
Itu berarti, dana super masih bisa dan boleh diakses setelah pekerja asal Indonesia meninggalkan Australia.
Prosesnya juga tidak terlalu rumit, karena bisa dilakukan secara online meskipun pemegang dana ini harus menunggu sampai visanya habis.
Namun, dana super tersebut dikenakan pajak yang tinggi.
"Saya dengar buat non permanent resident ketika mencairkan supernya, kena pajak hingga 40-an persen. Jadi bagi kami itu agak menyakitkan ya," ujar Muchlis.
"Saya sendiri belum mencairkan karena masih ada visa Australia. Belum boleh dicairkan kalau visa masih berlaku, tapi saya sudah pasrah saja di angka kisaran 40 persen itu," kata Muchlis.
Laporan tambahan dari Nassim Khadem. Simak berita lainnya dari ABC Indonesia.