Parlemen Australia Sampaikan Permohonan Maaf Resmi pada Korban Pelecehan Seks

Parlemen Australia Sampaikan Permohonan Maaf Resmi pada Korban Pelecehan Seks

ABC Australia - detikNews
Selasa, 08 Feb 2022 12:37 WIB
Brittany Higgins mengungkapkan kasus pemerkosaan di gedung parlemen Australia, yang berbuah penyelidikan budaya kerja. (AAP: Dean Lewins)
Jakarta -

Permintaan maaf resmi telah disampaikan kepada orang-orang yang mengalami pelecehan seksual, penyerangan seksual, atau intimidasi saat bekerja untuk pemerintah federal Australia.

Permohonan maaf tersebut, yang dibuat di DPR dan Senat, merupakan rekomendasi pertama hasil tinjauan independen yang dilakukan tahun lalu terhadap budaya tempat kerja di lingkungan parlemen.

Peninjauan itu dipicu oleh tuduhan pemerkosaan mantan staf Partai Liberal bernama Brittany Higgins.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu temuannya adalah adanya budaya "klub laki-laki" yang terkait erat dengan "intimidasi, pelecehan seksual dan kekerasan seksual", dan bahwa satu dari tiga staf yang bekerja di kantor parlemen telah mengalami pelecehan seksual.

Sebelumnya, Brittany Higgins mengaku dia diperkosa di Gedung Parlemen pada 2019 dan dia mengungkapkan bagaimana pemerintah menangani pengaduannya.

ADVERTISEMENT

Brittany mendengarkan pernyataan permohonan maaf pemerintah dari galeri parlemen, bersama dengan kelompok kecil orang lainnya.

Perdana Menteri Scott Morrison secara langsung berterima kasih kepada Brittany atas perannya dalam mengungkap masalah yang dihadapi banyak karyawan, terutama perempuan, "yang pengalamannya dan keberaniannya, menjadi alasan mengapa kita semua ada di sini hari ini."

"Saya minta maaf, kami minta maaf," katanya dalam sidang di Parlemen.

"Saya minta maaf kepada Brittany Higgins atas hal-hal mengerikan yang terjadi di sini. Tempat yang seharusnya menjadi tempat aman, ternyata menjadi mimpi buruk."

"Saya minta maaf untuk lebih dari itu. Semua yang datang sebelum Brittany Higgins ... tapi Brittany memiliki keberanian untuk berbicara, dan di sinilah kita."

PM Morrison mengatakan orang-orang yang bertanggung jawab atas intimidasi dan pelecehan akan terungkap.

Perdana Menteri menambahkan, pernyataan yang dibuat hari ini merupakan indikasi komitmen seluruh Parlemen untuk membersihkan tempat kerja dan membuatnya aman untuk semua staf.

"Kita harus, kita bisa dan kita akan berbuat lebih baik," katanya.

'Laki-laki harus mengambil bagian'

Pemimpin Oposisi Anthony Albanese memperkuat pernyataan Morrison, dan menyatakan pihaknya dan Partai Buruh ikut menyesali apa yang terjadi.

Dia juga berterima kasih kepada Brittany Higgins atas keberaniannya.

"Anda telah memecah keheningan yang selama ini melindungi sistem pendukung status quo yang paling menjijikkan," katanya.

"Mendeskripsikan pengalaman Anda berarti menghidupkannya kembali."

"Saya katakan kepada semua orang yang ambil bagian, itu membutuhkan tingkat keberanian yang seharusnya tidak perlu Anda tunjukkan, tetapi Anda melakukannya dan kami berterima kasih untuk itu."

Anthony Albanese menegaskan komitmen Partai Buruh untuk mengubah budaya tempat kerja di dalam gedung dan kantor parlemen, mendesak laki-laki untuk mengakui bahwa mereka harus menjadi bagian dari solusi.

"Kita tidak dapat menarik orang-orang terbaik ke tempat ini jika kita tidak berusaha untuk menjadi versi terbaik diri kita sendiri," katanya.

"Kami juga tidak bisa menyerahkan pekerjaan ini hanya untuk perempuan ... mereka milik kita semua."

"Laki-laki harus ambil bagian dan bekerja sama dalam kata dan perbuatan."

"Ini telah dijelaskan kepada kami oleh contoh luar biasa bukan hanya Brittany Higgins, tetapi Grace Tame dan lainnya yang telah menemukan kekuatan untuk mengangkat beban pengalaman mereka sendiri dan mempertahankannya tinggi-tinggi sampai tidak ada yang bisa berpaling."

Baik Ketua Parlemen Andrew Wallace, dan Presiden Senat Slade Brockman, membacakan pernyataan untuk membuka masa sidang hari pertama tahun ini.

Andrew Wallace dan Slade Brockman berterima kasih kepada orang-orang yang cukup berani untuk maju dan berbagi pengalaman mereka.

"Kami juga mengakui banyak orang lain yang tidak dapat atau tidak berpartisipasi tetapi yang mungkin telah mengalami pelanggaran," kata mereka.

"Kami tahu bahwa pengalaman Anda memiliki dampak yang mendalam dan luas dalam hidup Anda."

"Kami telah mendengar Anda, dan kami menerima seruan Anda untuk perubahan."

Diproduksi oleh Hellena Souisa dari ABC News.

(ita/ita)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads