Perjalanan internasional dari dan ke Australia tampaknya belum bisa berjalan normal hingga akhir tahun 2021, meskipun mayoritas penduduk telah menjalani vaksinasi COVID-19.
Hal itu diisyaratkan oleh pejabat tertinggi bidang medis Profesor Brendan Murphy dalam wawancara dengan ABC, Senin (18/1).
Kebijakan penanganan COVID-19 di Australia selalu merujuk kepada petunjuk dan saran yang disampaikan oleh pejabat tertinggi bidang medis, termasuk pengaturan perbatasan dan penerbangan internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Profesor Murphy, penutupan perbatasan dan kewajiban karantina hotel masih akan berlaku hingga beberapa waktu ke depan.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan perbatasan internasional akan beroperasi seperti sedia kala tahun ini, dia mengatakan "jawabannya mungkin tidak".
"Saya kira kita akan menjalani sebagian besar tahun 2021 dengan perbatasan yang masih ditutup secara substansial, bahkan jika sudah banyak penduduk yang divaksinasi," tegas Profesor Murphy.
"Kita belum tahu apakah vaksin itu akan mencegah penularan virus," tambahnya.
Profesor Murphy mengakui situasi pandemi dan virus begitu tidak menentu "sehingga peraturan harus dikeluarkan sambil jalan".
"Saya tidak ingin memprediksi lebih dari dua hingga tiga bulan ke depan," katanya.
Kekecewaan dari penggiat industri pariwisata
Pemerintah menolak untuk memperpanjang JobKeeper
Menteri Perbendaharaan Negara Josh Frydenberg sebelumnya menolak desakan untuk memperpanjang tunjangan tunai 'JobKeeper' dengan alasan skema ini dirancang untuk berlaku sementara.
Ia menyebutkan sudah ada bantuan khusus untuk sektor pariwisata bernilai jutaan dolar, termasuk dana pariwisata regional dan pembayaran tunai untuk agen perjalanan.
"Misalnya, program $100 juta plus untuk agen perjalanan yang sangat terpukul, dan sektor pariwisata secara umum, serta tambahan dukungan untuk sektor penerbangan," katanya pada hari Senin.
Ketua Federasi Agen Perjalanan Australia, Tom Manwaring, mengatakan pihaknya menghargai dukungan pemerintah, namun karena pandemi berlarut-larut sehingga diperlukan tambahan bantuan.
"Kami perlu menyatukan kekuatan, coba melewati sembilan bulan lagi dan berharap penjualan untuk musim panas 2022 cukup kuat untuk menjaga bisnis tetap hidup," kata Tom.
"Tanpa adanya dukungan, tidak ada kesempatan untuk bertahan," ujarnya.
Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari beberapa artikel ABC News.
Ikuti berita seputar pandemi di Australia dan lainnya di ABC Indonesia.
(ita/ita)