Virolog, atau pakar virus Prasad Deshpande bekerja di salah satu laboratorium pengetesan COVID-19 di India.
Setiap harinya dia mengawasi proses sampel di saat India masih berusaha memerangi pandemi, dengan kasus pernah mencapai 100 ribu per hari.
Ketika situasi berkenaan dengan corona mulai meningkat di India, hanya ada beberapa institusi di seluruh negeri yang bisa melakukan tes COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka sudah melakukan tes ribuan sampel setiap hari namun ini masih belum mencukupi untuk bisa menangani kasus yang meningkat dari hari ke hari.
Teman dan keluarga khawatir tapi saya harus melakukannya
Teman-teman selalu mengkhawatirkan saya.
"Kamu berada di garda terdepan, hati-hati, jangan sampai terkena," kata mereka.
Bulan April di India diterapkan lockdown, dan hampir semua teman-teman saya bekerja dari rumah.
Mereka kadang menelpon dan bertanya "OK, kami mendengar sesuatu di berita, tetapi kami ingin informasi lebih lanjut."
Keluarga saya juga awalnya khawatir.
Saya tinggal bersama ibu saya di rumah, dia berusia 75 tahun dan memiliki diabetesm selain istri dan anak saya berusia dua tahun.
"Mengapa kamu harus pergi? Semua orang kerja dari rumah," kata mereka.
Tetapi saya mengatakan kepada mereka "Saya harus melakukannya, ini adalah tugas saya."
Kami harus memakai APD terus menerus, dan kemudian harus membersihkan diri ketika meninggalkan lab.
Ketika sampai di rumah, kami harus mandi dulu sebelum bisa bertemu dengan orang lain, dan baju kami juga disimpan terpisah.
Keluarga saya harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru ini.
Sekarang anak saya tahu bahwa dia tidak bisa langsung memeluk saya ketika saya sampai di rumah.
Dia harus menunggu sampai saya selesai mandi, sebelum dia boleh mendekat.
Saya merasa sudah menyumbangkan peran saya dalam memerangi virus ini dan saya bangga melakukannya.
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya.
Lihat artikelnya dalam bahasa Inggris di sini
(ita/ita)