Burung kakatua dikenal sebagai salah satu hewan yang pintar. Tapi tahukah Anda jenis kakatua jambul kuning ternyata "kidal" serta dapat hidup selama 100 tahun?
Burung kakatua yang berevolusi 95 juta tahun yang lalu di benua kuno Gondwana merupakan beberapa burung terpintar yang ada.
Istilah "kakatua yang pintar" tidak muncul begitu saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka setara dengan simpanse dalam hal kecerdasan," kata pakar burung Gisela Kaplan dari Universitas New England.
Apa yang kita ketahui tentang kawanan kakatua?
Dr John Martin dan rekannya mengumpulkan puluhan ribu laporan dari ilmuwan dan warga selama delapan tahun untuk memetakan pergerakan burung di wilayah Sydney, Australia.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kawanan yang berjumlah sekitar 50 hingga 100 cenderung menghabiskan seluruh waktu mereka - baik tidur atau makan - di area kecil seluas 5 kilometer persegi.
"Saya terpesona oleh betapa sedikitnya mereka bergerak," katanya. "Mereka punya jaringan yang erat, seperti perkampungan manusia."
Dan katanya, seperti di perkampungan, burung-burung itu berkumpul dalam berbagai kombinasi, termasuk kelompok yang terdiri dari 5 hingga 20 burung yang merupakan pasangan terbaik.
Terkadang beberapa kawanan akan berkumpul di area tertentu untuk makan bersama.
Pelacakan juga menemukan bahwa kakatua sangat egaliter dalam hal mengasuh, karena setiap pasangan secara jangka panjang bergiliran menjaga telur dan anak burung, sementara yang lain keluar mencari makan, kata Dr. Martin.
Anda hanya dapat membedakan jenis kelamin burung ini dari warna matanya: yang jantan memiliki iris hitam pekat, yang betina memiliki iris merah.
Anda jarang melihat bayi kakatua karena mereka tidak keluar dari sarang sampai mereka besar. Tetapi jika Anda mendengarkan dengan cermat, Anda mungkin mendengar mereka - mereka membuat panggilan 'arrrrrrrr' yang menderu-deru saat mereka minta untuk makan dan mencicit kencang dengan cepat saat mereka diberi makan.
Ketika mereka dewasa, kakatua dapat hidup untuk waktu yang lama - mungkin 40 tahun di alam liar hingga lebih dari 100 tahun di penangkaran.
Bahkan, seorang kakatua centenarian juga pernah mendapat surat dari Ratu.
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari artikel ABC News
(ita/ita)