Kebijakan karantina yang dijalankan Pemerintah Victoria saat ini sedang diselidiki oleh komite khusus dengan menghadirkan sejumlah saksi.
Salah satunya pakar epidemiologi dari Departemen Kesehatan, Dr Charles Alpren, yang menegaskan hampir seluruh kasus COVID-19 pada gelombang kedua pandemi ini bersumber dari tempat karantina di Hotel Rydges.
Dr Alpren menjelaskan, seorang anggota keluarga yang dikarantina menunjukkan gejala COVID-19 pada 9 Mei, sedangkan tiga orang anggota keluarga lainnya mengalami hal serupa beberapa hari kemudian.
Keempat orang ini dipastikan positif COVID-19 setelah menjalani tes, begitu pula dengan tiga pekerja hotel yang telah menunjukkan gejala sejak 25 Mei.
Pekan lalu, Menteri Utama Victoria, Premier Daniel Andrews menyebutkan Victoria tidak mendapatkan tawaran bantuan ADF.
Pemerintah Federal menegur Premier Andrews atas pernyataan tersebut.
Letjen John Frewen di depan komite Senat Australia mengatakan bantuan dari pihak militer telah ditawarkan ke seluruh negara bagian menyusul pengumuman dari Perdana Menteri Scott Morrison pada 27 Maret.
Dia menjelaskan ADF telah menawarkan bantuan kepada seluruh negara bagian dan teritori dalam melaksanakan penegakan aturan karantina.
Negara bagian New South Wales dan Queensland menerima tawaran ADF untuk karantina hotel. Ada 360 tentara diterjunkan ke NSW dan 100 tentara ke Queensland.
Menurut Letjen Frewen, di Victoria, ada 100 tentara orang yang bersiap siaga jika negara bagian ini membutuhkannya.
Petugas jaga tak dilatih dengan baik
Pada Senin lalu, penyelidikan komite khusus mendengarkan keterangan jika lebih dari 99 persen kasus positif di Victoria saat ini dapat dilacak ke mereka yang baru pulang dari luar negeri.
Modul pelatihan untuk petugas jaga karantina yang dikeluarkan Pemerintah Federal Australia mendapat sorotan dari pakar penyakit menular Prof. Lindsay Grayson.
Dia juga menyoroti arahan Departemen Kesehatan Victoria kepada perusahaan pengamanan yang menyebutkan alat pelindung diri bagi petugas jaga tidak diperlukan.
Penyidik komisi khusus Tony Neal QC menyebutkan adanya kebingungan di antara pelaksana karantina, yang dilakukan dua hari setelah Pemerintah Federal mengumumkan program ini.
Penyelidikan komisi khusus bertujuan untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan karantina hotel, mengapa petugas jaga swasta dipekerjakan di sana, dan apakah program karantina bisa diperbaiki di masa depan.
Mantan hakim Peradilan Keluarga, Jennifer Coate yang memimpin penyelidikan diperkirakan akan memanggil menteri-menteri, staf departemen, petugas jaga dan warga yang kembali dari luar negeri.
Hasil penyelidikan diperkirakan selesai pada bulan November.
Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News (ita/ita)