Ada Apa di Balik Foto Duta Besar China Injak Punggung Warga Kiribati?

Ada Apa di Balik Foto Duta Besar China Injak Punggung Warga Kiribati?

ABC Australia - detikNews
Rabu, 19 Agu 2020 08:28 WIB
Jakarta -

Sebuah foto menunjukkan Duta Besar China untuk Kiribati melangkah di atas punggung warga dalam sebuah upacara penyambutan menjadi viral, sekaligus menimbulkan debat soal semakin berpengaruhnya peran China di kawasan Pasifik.

Upacara Adat Untuk Dubes China

China's President Xi Jinping and Kiribati's President Taneti Maamau

Presiden Kiribati Taneti Maamau (kanan) disambut oleh Presiden China Xi Jinping di Bejing bulan Januari 2020 setelah Kiribati berpindah haluan dari Taiwan. (Reuters: Jason Lee)

Kiribati menghentikan hubungan dengan Taiwan bulan September, sehingga Taiwan hanya akan memiliki hubungan dengan 15 negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rimon, yang pernah bekerja untuk mantan presiden Kiribati, Anote Tong, mengatakan dia tidak pernah menyaksikan Dubes Taiwan disambut dengan cara seperti itu sebelumnya.

"Sudah ada beberapa Dubes Taiwan yang pernah mengunjungi pulau tersebut dan saya tidak tahu mereka pernah disambut dengan cara seperti itu," katanya.

ADVERTISEMENT

Politisi Australia ikut berkomentar

Anggota parlemen dari Partai Liberal di Australia Dave Sharma yang pernah menjadi Dubes Australia untuk Israel dan juga pernah bertugas di Papua Nugini mengatakan terkejut dengan foto tersebut.

"Saya akan terkejut bila ada pejabat Australia ambil bagian dalam upacara seperti itu," katanya kepada ABC.

Constantine Panayiotou, atase pertahanan Amerika Serikat untuk lima negara di Pasifik, termasuk Kiribati menyampaikan kekesalannya di Twitter.

Sebagai wartawan, Rimon mengatakan foto tersebut banyak dibicarakan di Kiribati dari sisi politik.

"Bagi pihak luar di kawasan, mereka melihat ini dalam konteks keadaan politik China di kawasan dan persaingan dengan Barat, dan ada Dubes China yang menginjak punggung warga. Itulah dilihat sebagai sebuah pernyataan," katanya.

Namun Rae mengatakan pandangan warga di Pulau Marakei yang akhirnya paling menentukan.

"Dunia global memiliki pandangan yang ada hubungannya dengan politik, berkenaan dengan soal Taiwan dan China, namun kalau ada berpandangan netral dan melihat dari sisi budaya anda akan mengerti apa yang terjadi," katanya.

"Saya merasa itu dilakukan atas dasar kasih dan hormat sehingga mereka mengatakan 'anda kami terima kedatangannya di pulau ini'."

ABC sudah menghubungi para tetua adat di pulau Marakei, pemerintah Kiribati dan kedutaan China di Kiribati untuk mendapatkan komentar, namun sejauh ini belum mendapatkan tanggapan.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya.

Lihat artikelnya dalam bahasa Inggris di sini

Lihat juga video 'Ribuan Orang di Wuhan Pesta Kolam Rayakan Bebas Corona':

[Gambas:Video 20detik]



(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads