Kamis pekan lalu (06/08), Yohanes Ari, warga Jabodetabek, berinisiatif melakukan tes PCR mandiri COVID-19 di sebuah rumah sakit swasta di Bekasi, Jawa Barat.
Sebenarnya tidak ada gejala yang dirasakan Ari, demikian ia biasa dipanggil, tetapi kantor tempatnya bekerja memilih waspada menyusul maraknya klaster perkantoran di Jabodetabek.
Tiga hari menunggu, hasil tes Ari dikirim melalui email, Sabtu kemarin (08/08) atas permintaannya sendiri.
"Kalau mau hasilnya keluar lebih cepat dari tiga hari sebenarnya bisa, tapi bayarnya lebih mahal. Polanya sama di semua rumah sakit begitu," kata Yohanes Ari kepada Hellena Souisa dari ABC Indonesia.
"Untuk bisa menerima via email, saya harus membuat pernyataan pelepasan informasi. Jadi petugas rumah sakit diperbolehkan membuka amplop hasil tes untuk discan dan dikirim. Hasilnya positif."
Angka kematian tenaga kesehatan terus naik
Dalam kondisi kapasitas tes dan pelacakan yang rendah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam 'situation report' Indonesia pekan lalu mencatat, setidaknya 70 dokter dan 50 perawat telah meninggal akibat COVID-19 di Indonesia dan ratusan lainnya tertular penyakit tersebut saat memerangi pandemi.
Sementara Perhimpunan Perawat Nasional (PPNI) mengatakan setidaknya 300 dari 1,3 juta perawat sudah tertular virus corona, namun memperingatkan angka sebenarnya bisa saja lebih tinggi.
Peringatan PPNI ini bukannya tanpa alasan. Di Sumatera Utara saja, Senin kemarin (10/08), Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Utara, Whiko Irwan, mengumumkan sebanyak 348 orang tenaga medis terpapar COVID-19).
Sebanyak 40 orang di antaranya merupakan dokter spesialis, 13 orang dokter peserta pendidikan dokter spesialis (PPDS) dan 29 orang dokter umum.
"Selain itu, ada 207 orang perawat, 29 orang bidan dan 30 orang analis laboratorium," kata Whiko.
Untuk mengatasi kasus tenaga medis yang terpapar COVID-19, Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo meminta kepala daerah agar menyusun standar operasional prosedur (SOP) bagi tenaga medis.
Tonton video 'Update Global: Kasus Positif Virus Corona Tembus 20 Juta':
(ita/ita)