Pelajar Australia yang Tinggal di Yogyakarta Terdampar di Kamboja

Pelajar Australia yang Tinggal di Yogyakarta Terdampar di Kamboja

ABC Australia - detikNews
Kamis, 04 Jun 2020 14:15 WIB
Jakarta -

Pandemi COVID-19 telah membuat perjalanan internasional yang sebelumnya mudah dilakukan menjadi menyulitkan, seperti yang dialami seorang pelajar asal Australia yang sebelumnya tinggal di Yogyakarta.

Terdampar di Kamboja

  • Benson Hewat asal Ballarat tinggal di Indonesia, namun belajar jarak jauh dengan kurikulum Australia
  • Saat hendak pulang ke Indonesia dari India, Benson dan ayahnya terdampar di Kamboja
  • Karena pembatasan COVID-19 belum diketahui kapan mereka bila meninggalkan Kamboja.

    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benson Hewat sekarang berada di Kelas 12 tetapi dia tidak berada di Indonesia maupun di Australia.

Selama beberapa bulan terakhir dia terdampar di Kamboja, padahal sedang berada di kelas terakhir sekolah menengah, yakni tahun terakhir yang penting sebelum ke universitas.

ADVERTISEMENT

Benson adalah satu dari 49 pelajar yang sebelumnya belajar jauh lewat sistem yang disebut 'Virtual School Victoria', yang akan memberikannya ijazah sekolah menengah dari negara bagian Victoria, atau 'VCE', dan bisa digunakan untuk masuk ke perguruan tinggi.

Dia tinggal bersama ayahnya di Yogyakarta namun dalam perjalanan pulang dari India akhir Maret lalu, Benson dan ayahnya terdampar di Kamboja, karena Indonesia menutup perbatasannya karena COVID-19.

"Saya semula berpikir kami hanya akan melakukan perjalanan selama dua minggu di India, sehingga saya tidak membawa banyak barang," katanya kepada ABC.

"Saya sedang berusaha semaksimal mungkin melakukan sesuatu dalam keadaan serba terbatas saat ini."

"Saya masih bisa mengikuti pelajaran bahasa Inggris karena kebetulan saya membawa buku-buku pelajaran bahasa Inggris."

"Namun sekarang saya harus belajar dengan buku Inggris lainnya, tapi saya tidak punya bukunya. Saya sudah meminta guru saya untuk mengirim beberapa bagian dalam bentuk PDF."

Tetapi Benson mengalami kesulitan dalam pelajaran matematika.

"Saya sebenarnya memang tidak begitu suka dengan matematika dan sekarang dengan tidak punya bukunya, rasanya berpikir untuk buat apa belajar lagi."

An ancient Cambodian with no people around it.

ABC: Amy Simmons: Angkor Wat biasanya dikunjungi ribuan turis setiap hari namun karena wabah COVID tidak ada lagi turis yang datang.

Belum tahu kapan bisa pulang

Benson mengatakan dia berharap akan bisa pulang ke Indonesia di pertengahan Juni, namun belum tahu apakah Indonesia akan mencabut larangan masuk bagi warga asing.

Ia sadar dia tidak akan bisa mengunjungi ibu dan saudara-saudaranya yang tinggal di Ballarat, sekitar 115 km dari Melbourne, namun teknologi modern sangat membantu membuatnya tetap bisa mengadakan kontak.

"Saya dan adik laki-laki saya sangat dekat, jadi kami terus kontak menggunakan aplikasi 'Discord' dan kalau ada waktu lowong, saya bergabung dengan dia dan teman-teman lain bermain game online," katanya.

Meskipun mengalami kesulitan belajar saat ini, Benson mengatakan sudah merencanakan perjalanan lagi setelah dia menyelesaikan Kelas 12.

"Saya ingin menjadi relawan dengan salah satu teman ayah saya di Raja Ampat, kemudian saya akan mendaftar masuk Universitas Gadjah Mada dan nantinya bekerja di bidang antropologi atau pembangunan internasional di Papua," kata Benson.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads