Dengan tingkat kematian akibat COVID-19 yang rendah dan sebagai destinasi wisata utama di Indonesia, Bali berharap akan menjadi daerah pertama di Indonesia yang dibuka dan beradaptasi dengan situasi baru di tengah pandemi.
Inilah yang diharapkan dan sedang dilakukan berbagai pihak di Bali, yang sama seperti banyak kawasan lain di dunia, perekonomiannya terkena dampak pandemi virus corona.
"Kita sedang merencanakan persiapan matang bagi pembukaan kembali Bali. Mudah-mudahan dengan kurva landai dan penurunan kasus, Bali akan dibuka kembali bulan Juli, lebih cepat dari daerah lain di Indonesia," kata I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, Wakil Ketua Percepatan Pencegahan, dan Pemulihan Dampak COVID-19 di Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil ternak lele dan hasil kebun akan kami berikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Kami juga mendapat bantuan bibit-bibit yang nantinya dibagikan kepada masyarakat. Semua gratis." kata Dedi lagi.
Menurut Dedi Kusuma, dia dan teman-temanya sudah selama 10 tahun terakhir melakukan kegiatan sosial sebagai alumni SMA 1 Denpasar.
"Sebelumnya kami tidak mau diberitakan di media. Hanya baru kali ini kami mau didatangi wartawan, karena ingin menginspirasi, memotivasi warga supaya lebih dini menyadari, bahwa efek pandemi ini luar biasa," kata Dedi.
"Ini berbeda dengan ledakan Gunung Agung, atau Bom Bali. Kami bergerak mulai dari pembuatan hand sanitiser pada pandemi masuk ke Indonesia, terus meyiapkan gizi dan APD untuk medis." katanya.
Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di dunia lewat situs ABC Indonesia
(ita/ita)