Penyebaran virus corona berpotensi memusnahkan populasi orangutan yang tersisa saat ini. Bila COVID-19 terbukti mematikan manusia, dikhawatirkan virus itu juga bisa membunuh sepupu terdekat manusia.
Hal ini yang mendorong organisasi perlindungan satwa internasional FOUR PAWS mengambil langkah pencegahan di Sekolah Rimba Orangutan yang mereka kelola di Indonesia.
FOUR PAWS bersama yayasan Jejak Pulang dengan dukungan Pemerintah Indonesia sejak beberapa tahun lalu mendirikan sekolah tersebut di kawasan hutan seluas 100 hektare lebih di Samboja, Kalimantan Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka merawat 8 orangutan yang semuanya diberi nama, yaitu Amalia, Eska, Cantik, Gonda, Robin, Tegar, Gerhana, dan Kartini.
Mereka adalah bayi dan anak orangutan yang sudah yatim piatu.
Tim sekolah rimba juga telah menyiapkan persediaan bahan makanan dan bahan-bahan pembersih, meski mengalami kesulitan karena kelangkaan sejumlah peralatan kesehatan di Indonesia, seperti masker N95, termometer laser dan desinfektan.
"Sayangnya, memang tidak ada perlindungan yang menjamin pencegahan seratus persen. Namun karena usia anak-anak biasanya tidak terlalu terpengaruh COVID-19, semoga saja hal itu juga berlaku untuk anak-anak orangutan," ujar Dr Preuschoft.
Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di dunia lewat situs ABC Indonesia
(ita/ita)