Banyak informasi tidak akurat beredar di dunia maya, seperti di Twitter, Facebook, Instagram, hingga WhatsApp, soal kebakaran hutan yang sudah menelan korban jiwa setidaknya 25 orang.
Foto-foto korban yang selamat dan peta daerah di Australia yang terbakar adalah contoh berita bohong yang paling banyak disebar, termasuk oleh selebriti internasional.
Di Twitter, informasi yang salah banyak didapatkan bila menelusuri hashtag #ArsonEmergency atau darurat pembakaran sengaja.

Akun Twitter ini telah menyebarkan informasi bahwa ada 200 orang ditangkap karena telah sengaja membakar hutan dan semak. (ABC News)
"Melihat kondisi sekarang, informasi salah ini dapat menyebar secepat kebakaran hutan itu sendiri," katanya.
Platform seperti Twitter dan Facebook kini menyediakan fasilitas bagi penggunanya untuk menandai unggahan yang kemungkinan isinya menyesatkan, atau berisi informasi salah.
Menurut saran ahli, pengguna media sosial sebaiknya membaca media terpercaya, memeriksa banyak sumber, dan tak berbagi konten yang tidak memiliki atribusi jelas. (nvc/nvc)