- Hari Jumat suhu diperkirakan akan mencapai 30 derajat Celcius lebih di garis pantai dan lebih dari 40 derajat C di pedalaman
- Nilai kerusakan kebakaran sejak September diperkirakan sekitar Rp 7 triliun
- Hujan yang turun belum cukup untuk memadamkan api yang ada
Sejauh ini Dinas Pemadam Kebakaran di negara bagian New South Wales, yakni RFS, mengatakan sudah ada 1.588 rumah di negara bagian tersebut yang hancur.
653 diantaranya mengalami kerusakan.
Di negara bagian Victoria, Menteri Utama Daniel Andrews mengatakan sedikitnya 200 rumah musnah terbakar sejauh ini.
Angka ini diperkirakan akan meningkat, setelah berwenang selesai melakukan pengecekan secara menyeluruh.
Dewan Asuransi Australia (ICA) memperkirakan kerusakan akibat kebakaran semak sejak bulan September hingga saat ini telah mencapai AU$ 700 juta, atau kurang dari Rp 7 triliun.
Sudah ada 8.985 pengajuan klaim asuransi dan angkanya diperkirakan akan meningkat secara signifikan.
Suhu udara hari Sabtu lalu mencapai rekor baru 48,9 derajat Celsius yang tercatat di Penrith, dekat kota Sydney, yang menjadikannya terpanas di kawasan New South Wales sejak tahun 1939.
Menurut Dan, suhu udara di Australia selama beberapa bulan terakhir memang 'kering dan pans', hal yang tidak biasa, menyebabkan kebakaran.
"Kita sekarang mulai melihat penumpukan uap air di bagian Barat Daya Australia Barat dan nantinya bisa menyebabkan hujan dan pembentukan awan dalam bulan mendatang," katanya.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini (nvc/nvc)