Sebelumnya RFS telah melarang penyalaan api sepenuhnya di 11 kawasan di New South Wales, termasuk kawasan utama Sydney, Illawarra dan Shoalhaven, Far South Coast dan Southern Ranges.
Disebutkan pihak penyelenggara harus mengajukan permohonan pengecualian jika tetap ingin mengadakan pertunjukan kembang api di daerah-daerah di mana larangan menyalakan api diberlakukan.
Penyelenggara pesta kembang api di kota Sydney telah mendapatkannya dan RFS masih akan meninjau ulang untuk memberikan pengecualian kepada daerah lainnya.
Hingga Senin pagi (30/12/2019) terdapat perdebatan apakah Sydney sebaiknya membatalkan atau menunda pesta kembang api terbesar di Australia, yang juga menjadi ikon setiap pergantian tahun tersebut.
Wakil Menteri Utama Negara Bagian New South Wales, John Barilaro menyatakan bahwa pesta kembang api itu sebaiknya dibatalkan karena "risikonya terlalu tinggi" dalam menyebabkan kebakaran hutan dan semak.
Dalam postingannya di Twitter, Barilaro yang juga menjabat menteri urusan Regional, Perindustrian dan Perdagangan mengatakan keputusan untuk membatalkan acara tersebut mudah dilakukan, dan itu juga untuk menghormati relawan pemadam kebakaran yang telah bekerja keras.
"Bila di kawasan regional, kembang api dilarang, maka jangan dua kelas warga negara yang berbeda," tulisnya.
"Kita semua bersama-sama dalam masalah kebakaran hutan ini."
Di tengah suhu panas yang melanda Australia saat ini dan juga kebakaran selama beberapa pekan terakhir, sudah ada berbagai seruan agar pesta kembang api dibatalkan sebagai tanda solidaritas.
Dinas Pemadam Kebakaran NSW (RFS), badan tertinggi yang menentukan tingkat keamanan di negara bagian tersebut, belum lagi memberikan keputusan akhir.
Untuk sementara RFS mengatakan akan membatalkan pesta kembang api tersebut bila kondisinya memang sangat berbahaya.
Keputusan akhir mengenai Pesta Kembang Api Tahun Baru ini akan diambil hari Senin (30/12/2019) sore.
Pemerintah Kota (Pemkot) Sydney sendiri berharap acara ini terselenggara dan menyatakan "pembatalan tidak akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat yang terkena kebakaran hutan."
Biaya Pesta Kembang Api itu sendiri mencapai sekitar Rp 60 miliar, dan biasanya disaksikan sekitar 1 miliar orang di seluruh dunia serta mendatangkan pemasukan sekitar Rp 1,3 triliun dari sektor pariwisata.
"Membatalkan acara ini akan memberi dampak buruk bagi bisnis di Sydney," demikian pernyataan Pemkot Sydney.
Hari Minggu (29/12/2019), Menteri Utama NSW Gladys Berejiklian mengatakan pesta kembang api ini seharusnya tetap dilangsungkan.
"Kita harus tetap melangsungkannya, seperti yang kita lakukan setiap tahunnya," kata Gladys Berejiklian.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini (nvc/nvc)