Tidak pernah terlintas dalam pikiran untuk mengunjungi masjid Al Aqsa karena menganggap Palestina selalu penuh dengan konflik, bahkan memakan korban jiwa seperti yang banyak dilaporkan media massa.
Saya baru memutuskan berangkat setelah ada tur dari Indonesia yang menawarkan kunjungan ke Al Aqsa di Yerusalem, dengan berziarah ke tempat-tempat para nabi.
Tak ada cara lain menuju kesana selain menggunakan visa negara Israel, yang semua urusan pengajuan visanya sudah diurus oleh agen tur.
Saya hanya tinggal terbang langsung dari Melbourne menuju Kairo, ibukota Mesir, karena akan masuk lewat perbatasan kota Taba di Mesir dan kota pantai Eilat di sisi Israel.
Ada rasa waswas saat hendak memasuki perbatasan, karena sebelumnya pernah membaca beberapa pengalaman blogger Muslim dari luar Indonesia soal perlakuan petugas imigrasi Israel.
Susahkah Masuk Israel?

Suasana di luar perbatasan kota Eilat, sebuah kota pantai dekat dengan 'Red Sea'. (Foto: ABC News, Erwin Renaldi)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tempat lain yang bisa dikunjungi di Tepi Barat adalah Jericho yang berdekatan dengan Sungai Yordan.
Kawasan ini awalnya diduduki oleh Kerajaan Yordan, kemudian diambil Israel di tahun 1967. Tapi sejak tahun 1994, administrasi dari wilayah ini diberikan kepada PNA.
Di sinilah terdapat tempat dan sebuah masjid yang diberi 'Nabi Musa' dan dipercaya sebagai maqam dari Nabi Musa.
Simak laporan menarik dari belahan dunia lainnya hanya di ABC Indonesia.
(ita/ita)