Hal tersebut dilakukan di sela-sela Pertemuan Majelis Umum PBB yang sedang dilangsungkan di New York, tindakan yang dikecam balik oleh China hari Selasa (24/9/2019).
Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Sullivan mengatakan bahwa PBB dan negara anggotanya 'memiliki tanggung jawab tunggal berbicara setelah para korban menceritakan kembali tekanan yang mereka rasakan dari negara."
Sullivan mengatakan adalah keharusan bagi negara anggota PBB untuk memastikan bahwa badan dunia tersebut bisa memantau pelanggaran HAM yang dilakukan China di Xinjiang dan memastikan bahwa Komisioner HAM PBB mendapat akses untuk masuk ke sana.

Dikelilingi oleh delapan negara Xinjiang adalah provinsi terbesar di China. (Reuters: Thomas Peter)
Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Sullivan mengatakan bahwa AS menerima laporan yang bisa dipercaya mengenai 'kematian, kerja paksa, penyiksaan, dan tindakan tidak manusiawi lain' di berbagai kamp pelatihan tersebut.
Washington juga mengkritik negara lain, termasuk beberapa negara Muslim, karena tidak melakukan sesuatu atau malah mendukung apa yang dilakukan China di Xinjiang.
Salah satu organisasi yang banyak dikritik karena tidak mengecam China adalah OKI, organisasi utama negara-negara Islam.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini
ABC/Reuters (ita/ita)