Amye Un, membuat video berdurasi dua menit dan diunggahnya di Facebook yang sudah ditonton ratusan ribu kali.
Dalam videonya itu ia menyampaikan frustrasinya karena lahan pembatas jalan di depan restoran miliknya tidak hanya gersang tapi juga sudah dipenuhi sampah.
Kepada ABC Indonesia, Amye mengaku kesal karena saat badai Marcus menerjang kota Darwin di tahun 2018, banyak pohon tumbang tapi hingga sekarang pemerintah setempat tidak menanamnya kembali.
"Sebenarnya saya enggak marah-marah, saya hanya kesal karena pemerintah kita tidak punya tanggung jawab," ujarnya saat dihubungi Erwin Renaldi.
Sementara itu Departemen Infrastuktur, Perencanaan, dan Logistik mengatakan tanaman yang ada di lahan pembatasan jalan itu akan tumbuh, jika tingkat air sudah meningkat.
Tapi Amye mengatakan sebenarnya mereka bisa menanam pohon-pohon yang asli Kawasan Australia Utara, sehingga tidak membutuhkan banyak air.
Ia juga mengaku jika wakil walikota Darwin beserta beberapa menteri terkait, seperti menteri imigrasi telah mendatanginya.
"Mereka bilang pekan ini akan dibuat irigasi dan jika mereka tidak melakukannya saya akan membuat video lagi."
Tak hanya itu, Amye mengaku dirinya siap untuk mengikuti pemilihan walikota Darwin tahun depan.
"Saya sudah didekati oleh Green Party, ya kita lihat saja nanti."
"Jika terpilih, saya akan membuat Darwin menjadi tempat yang lebih baik, lebih cantik, seperti Cairns, kota tropis yang terlihat lebih hijau dan banyak dikunjungi turis."
Amye menepis jika video yang ia buat untuk mempromosikan restorannya atau sebagai salah satu strateginya untuk bisa mewujudkan keinginannya menjadi walikota Darwin.
Simak informasi terkait komunitas Indonesia di Australia lainnya hanya diABC Indonesiadan bergabunglah dengankomunitas kami di Facebook. (ita/ita)