- Kapal perang dan pesawat pengintai Australia akan dikirim ke Selat Hormuz
- Iran dituduh menyerang enam tanker di atau di dekat selat tersebut walau dibantah
Iran mengatakan tindakan militer Australia ini tidak perlu
Hal itu dikemukakan Kamal Dehghani Firouzabadi, wakil ketua Komite Hubungan Luar Negeri di parlemen Iran menanggapi rencana PM Australia Scott Morrison mengirim kapal perang dan pesawat pengintai ke sana.
Keputusan Australia ini, menurut PM Morrison, dilakukan setelah terjadinya insiden yang melibatkan kapal yang lewat di Selat Hormuz beberapa waktu yang lalu.
Menurut dia, insiden tersebut mengganggu kepentingan nasional Australia.
Namun Dehghani mengatakan, Australia mengambil risiko besar dengan pengiriman pasukan militer ke wilayah tersebut.
"Saya rasa bukan kerusakan fisik yang akan dialami Australia. Kerusakannya pada reputasi dan prestise Australia," katanya kepada ABC.
"Mereka yang mengambil bagian dalam koalisi, tentu ikut bertanggung jawab atas kerusakan yang disebabkan oleh koalisi tersebut."
Dehghani diwawancarai ABC di Parlemen Iran di Teheran untuk menanggapi pengumuman PM Morrison sebelumnya.

Wakil Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Iran Kamal Dehghani Firouzabadi menyebut Australia mengambil risiko besar dengan ikut intervensi militer di Selat Hormuz. (AP: Office of the Iranian Supreme Leader)
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini. (ita/ita)