Dokumen yang diperoleh ABC melalui UU Kebebasan Informasi menunjukkan Menteri Dutton menyetujui pembebasan turis wanita berusia 27 tahun ini dari tahanan imigrasi pada 1 November 2015.
Menteri Dutton bahkan menggunakan kewenangannya sebagai menteri untuk memberikan visa turis kepada wanita tersebut.
ABC mendapatkan informasi bahwa wanita itu bernama Alexandra Deuwel. Dia tiba di Bandara Adelaide pada 31 Oktober 2015.
Dia diyakini berencana bekerja untuk keluarga peternak Callum dan Skye Maclachlan di Adelaide.
Callum Maclachlan adalah sepupu Gillon McLachlan, meskipun nama keluarga mereka ditulis secara berbeda.
ABC memastikan Gillon McLachlan menghubungi kepala staf Menteri Dutton, Craig Maclachlan.
Meski nama keluarganya mirip, namun Craig Maclachlan tidak memiliki hubungan keluarga dengan bos AFL maupun si peternak.
Kantor Menteri Dutton meminta departemennya untuk membahas permasalahan ini.
Dalam dokumen tertanggal 1 November 2015, Menteri Dutton menulis "Demi kepentingan publik" sebagai alasan memberikan visa tiga bulan kepada Alexandra.
Dia mengatakan intervensinya ini "tindakan diskresi dan kemanusiaan" dan dalam "kepentingan Australia sebagai masyarakat yang manusiawi dan dermawan".
Menteri Dutton menyetujui pembebasan Alexandra meskipun yang bersangkutan telah mengakui kepada Satuan Perbatasan Australia (ABF) bahwa dia ingin bekerja di Australia.
Dokumen itu menunjukkan Menteri Dutton telah diingatkan adanya "indikasi jelas" bahwa Alexandra "berniat bekerja di Australia sehingga pemberian visa turisnya berisiko tinggi".
Menteri Dutton juga diminta memberlakukan syarat pada Alexandra agar tidak bekerja selama di Australia.
Diketahui bahwa ini bukan pertama kalinya pengasuh asal Prancis itu berhubungan dengan petugas ABF.

Alexandra Deuwel tiba di Australia dengan visa turis. (Supplied: Facebook)
ABC mendapatkan informasi bahwa dia dinasehati oleh petugas ABF pada Mei 2015 terkait pelanggaran visa, saat dia akan meninggalkan Australia saat itu.
Alexandra datang ke Australia dengan visa eVisitor, yang dapat diajukan secara online.
Dalam pernyataannya hari ini, Menteri Dutton mengatakan pihaknya menerima ratusan permintaan setiap tahun untuk campur tangan dalam kasus migrasi.
"Saya mempertimbangkan kasus-kasus tersebut berdasarkan kasusnya masing-masing," katanya.
"Segala tudingan bahwa saya menentukan kasus berdasarkan pertimbangan lainnya, termasuk bahwa saya kenal mereka yang mengajukannya, adalah tudingan konyol," kata Menteri Dutton.
Bos AFL Callum Maclachlan belum menjawab permintaan wawancara dari ABC.
Pada Maret lalu, kantor berita AAP melaporkan bahwa Dutton menggunakan kewenangannya sebagai menteri untuk memberikan visa bagi seorang pengasuh.
Di parlemen dia pernah menjelaskan bahwa ada dua "turis" muda yang ditahan di bandara setelah mengakui maksud kedatangan mereka di Australia untuk menjadi pengasuh anak, padahal mereka datang dengan visa turis.
"Saya memeriksa kondisi kedua kasus ini dan saya pikir hal itu tidak pantas," katanya.
"Saya pikir jika mereka menyatakan tidak akan bekerja saat berada di sini, saya akan memberikan visa turis. Mereka akan tinggal, dan mereka memang tinggal," ujar Menteri Dutton.
"Mereka tidak tinggal melebihi ketentuan. Mereka pulang ke negaranya," tambahnya.
Kamis pekan Senat Australia telah membentuk sebuah komite untuk menyelidiki penggunaan kewenangan menteri yang dilakukan Dutton dalam kasus ini.
Juru bicara oposisi Partai Buruh Shane Neumann mengatakan Dutton harus menjelaskan penggunaan kewenangan tersebut.
"Partai Buruh berharap Perdana Menteri baru Scott Morrison memastikan menterinya ini bekerja sama dengan Senat untuk menyelesaikan masalah ini," kata Neumann.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini. (ita/ita)