Kontroversi Perlunya Pelarangan Ponsel Digunakan dalam Kelas

Kontroversi Perlunya Pelarangan Ponsel Digunakan dalam Kelas

Australia Plus ABC - detikNews
Jumat, 06 Apr 2018 19:00 WIB
Ella (kiri) dan Grace (kanan) mengatakan perangkat memiliki kelebihan dan kekurangan. (Berita ABC: Nick Grimm)
Canberra - Menteri Pendidikan Australia Simon Birmingham telah mewacanakan Australia harus mengikuti Prancis dalam memberlakukan larangan sepenuhnya bagi siswa untuk memiliki ponsel di sekolah.

Tetapi beberapa pendidik di Australia berpendapat anak-anak muda perlu belajar bagaimana mengelola perangkat digital mereka - dan tempat terbaik untuk itu adalah di sekolah.

ABC bertanya kepada sejumlah pelajar dan seorang kepala sekolah bagaimana mereka berusaha mengelola penggunaan ponsel dan perangkat lain, bersamaan juga dengan gangguan yang didatangkan oleh pesan teks dan media sosial.

Plus dan minus membawa perangkat ponsel pribadi (BYOD)

Salah satu sekolah menengah swasta khusus putri di Melbourne Canterbury Girls High School memiliki kebijakan "membawa perangkat ponsel sendiri" (BYOD), dan siswa didorong untuk menggunakan wi-fi dan tersambung ke internet ketika mereka berada di kelas.

Salah seorang siswa di sekolah itu, Ella Reynolds mengatakan dia sangat menyukai beberapa fitur dari menggunakan sebuah perangkat, seperti kemampuan untuk mencari kata-kata dengan segera.

"Kesukaan saya itu sampai pada titik di mana membaca buku teks fisik yang sebenarnya begitu ..."

"Membosankan," temannya menyela.

"... membosankan," dia setuju.

Namun bagi Ella, ponsel dan perangkat lain di sekitarnya juga menghadirkan beberapa tantangan.

"Saya merasa mudah untuk mematikan ponsel di sekolah karena ketika guru berbicara, saya akan rugi sendiri kalau tidak mendengarkan apa yang dikatakan guru, tetapi di rumah saya sulit untuk mematikan ponsel," katanya.

"Setelah saya mulai mengerjakan tugas, saya tidak masalah dengan menghindari Netflix atau YouTube, tetapi jika Anda sedang mengakses aplikasi itu dan dan harus menghentikannya dan memulai melakukan tugas anda itu sangat sulit."

Ella mengatakan dia ingin berhasil di sekolahnya, jadi dia akhirnya beralih untuk melakukan tugasnya.

"Pada akhirnya adalah ketakutan akan kegagalan yang memotivasi saya (mematikan ponsel)," katanya.

Menemukan keseimbangan dan menetapkan batas

Teman sekolah Ella, Grace Taffa, juga menemukan kalau mengakses internet sangat penting untuk studinya, tetapi dia siap mengakui perangkat digitalnya juga memberikan banyak gangguan.

Grace Taffa mengatakan internet berguna untuk belajar, terutama ketika melakukan penelitian.

"Saya pikir saya akan menggunakannya di semua kelas - saya akan mengalami kesulitan jika saya tidak membawa laptop saya ke sekolah setiap hari," katanya.

Tapi dia juga mengakses media sosial setiap hari.

Dan kuis adalah godaan khusus.

"Saya pikir mayoritas siswa sekolah pergi ke situs web tertentu di mana ada kuis," katanya. "Jika kamu bosan, kamu bisa menghabiskan waktu lama untuk mengisi kuis."

Gangguan lainnya adalah YouTube: "Jika saya mengenakan headphone selama waktu istirahat, saya akan menonton YouTube dan menonton trailer/cuplikan film," katanya.

Grace berkata itu bisa menghabiskan banyak waktunya.

"Kadang kita tidak sadar sudah menghabiskan berjam-jam di YouTube dan waktu telah berlalu," katanya.

"Ini adalah gangguan - 100 persen gangguan. "

Jadi, bagaimana dia menemukan keseimbangan?

Itu tidak mudah.

"Saya akan melakukan penilaian atau sudah seberapa larutnya malam ketika saya menyadari 'Saya harus memulai ini sekarang'," kata Grace.

Untuk membantunya membatasi penggunaan perangkat pribadinya, dia juga menggunakan aplikasi di perangkatnya yang mencegahnya mengakses gangguan.

"Aplikasi ini digunakan ke laptop Anda dan benar-benar akan memblokir Facebook, YouTube, dan Anda tidak dapat mengaksesnya, bahkan jika Anda mencoba dan menghapus aplikasi, yang sangat membantu," jelasnya.

Larangan tidak efektif

Kepala SMA Canterbury Girls Sue Holden sangat menyadari masalah yang terkait dengan perangkat digital.

Tetapi dia juga tetap mendukung agar siswa tetap terhubung dengan dunia online.

"Teknologi telah membawa perubahan luar biasa ke ruang kelas," kata Holden.

"Manfaat perangkat yang terhubung di kelas sangat besar untuk mengembangkan anak-anak muda yang dapat memenuhi tuntutan di bidang pekerjaan di masa depan, yang jelas sangat didasarkan pada penggunaan teknologi."

Sue Holden mengatakan dia percaya pelarangan pada perangkat justru akan menciptakan lebih banyak masalah daripada yang sebaliknya.

"Saya sangat tidak setuju dengan pelarangan perangkat dan telepon - larangan tidak pernah berhasil," katanya.

"Tanggung jawab kami dan tanggung jawab orang tua dan tanggung jawab masyarakat adalah untuk mendukung orang-orang muda untuk mewujudkan tujuan nyata dan menggunakan perangkat tersebut dengan tepat."

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini. (nvc/nvc)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads