Pemerintah NSW Minta Maaf Atas Kecelakaan Terparah 40 Tahun Lalu

Pemerintah NSW Minta Maaf Atas Kecelakaan Terparah 40 Tahun Lalu

Australia Plus ABC - detikNews
Senin, 16 Jan 2017 12:25 WIB
Sydney -

Setelah hampir 40 tahun tragedi kecelakaan kereta terparah di Australia terjadi, Pemerintah New South Wales menyatakan akan menyampaikan permohonan maaf terbuka kepada keluarga yang terbiarkan dalam duka yang tidak terbayangkan sebagai akibat dari tragedi ini.

Andrew Constance menjawab pertanyaan
Andrew Constance mengatakan bencana kecelakaan kereta Granville merupakan salah satu tragedi paling menakutkan dalam sejarah Australia. (AAP: Dan Himbrechts)


Dalam sebuah wawancara ekslusif dengan ABC menjelang peringatan 40 tahun bencana kecelakaan kereta Granville pada 18 Januari mendatang, Menteri Transportasi, Andrew Constance mengatakan sudah amat jelas semua orang merasa amat berduka dengan apa yang telah terjadi."

"Selama bertahun-tahun, orang harus menghadapi dengan apa yang menjadi salah satu tragedi paling menakutkan dalam sejarah Australia."

Sebanyak 83 orang meninggal dunia dan 213 orang lainnya mengalami luka-luka ketika sebuah kereta komuter keluar jalur di dekat stasiun kereta api Granville dan sebuah jembatan runtuh menimpa gerbong kereta tersebut pada tahun 1977.

Pada saat itu, Menteri Utama New South Wales yang menjabat ketika itu, mendiang Neville Wran, menggambarkan sistem perkeretaapian di negara bagian NSW bobrok.

Penyelidikan dan peninjauan yang dilakukan mengungkapkan kurangnya investasi di bidang pemeliharaan dan infrastruktur yang berumur tua, dan menyusul terjadinya bencana ini, Pemerintah NSW meminjam dana cukup besar untuk memodernisasi jalur perkeretaapian mereka.

Kecelakaan kereta Granville
Ketika itu, sistem perkeretaapian di NSW ketika itu digambarkan sebagai 'barang rongsokan'. (ABC News)

Pemerintah berpaling pada keluarga penyintas

Meredith Knights
Meredith Knight memimpin desakan permintaan maaf. (ABC News: Philippa McDonald)

Ayah Meredith Knight, Bryan merupakan di antara penumpang yang berjejalan di dalam gerbong kereta pada hari naas itu, ia bepergian dari Blue Mountains.

"Dia berada di gerbong kereta ketiga. Hanya ada 3 orang penumpang yang masih hidup di gerbong kereta itu," kata Knight.

"Mereka berhasil mengeluarkan ayah saya dari gerbong itu dalam waktu satu jam setengah, memasukannya ke helikopter dan melarikan dia ke Rumah Sakit Royal Prince Alfred Hospital."

"Dia berhasil bertahan hidup selama 3 hari dan dia tidak pernah berhasil siuman lagi."

Pada usia 15 tahun, Knight harus meninggalkan sekolah dan mendapatkan pekerjaan untuk membantu mendukung keluarganya.

"Kami pada dasarnya ditelantarkan,"katanya.

"Kondisi ini dialami seluruh keluarga korban dan penyintas Pemerintah memalingkan wajahnya dari kami, dan tidak mempedulikan kami."

"Mereka tidak mau tahu mengenai kami."

Meredith Knights bersama dengan saudara laki-laki dan ayahnya
Ayah Meredith Knight merupakan salah satu korban tewas dalam kecelakaan kereta di Granville. (Supplied)


Knight, yang memimpin gerakan mendesak permintaan maaf dari pemerintah, mengatakan: " Saya merasa amat gembira, akhirnya ada sebuah pengakuan mengenai apa yang kami alami."

Knight dan keluarga korban lainnya mengatakan kepada ABC kalau mereka akan memperhatikan kata-kata dalam permintaan maaf itu.

"Semoga saja, ketika permintaan maaf itu disampaikan di parlemen, permohonan maaf itu tulus dan murni dengan sepenuh hati," katanya.

"Peristiwa ini memang sudah 40 tahun berlalu, tapi masih banyak orang yang masih menderita."

'Terima kasih Tuhan, akhirnya'

Wendy Miles kehilangan dua orang anak perempuannya, Helen,11 tahun dan Rosie, 8 tahun, bersama dengan ayahnya, Walter dan ibu tirinya Madge, dalam bencana tersebut.

Wendy Miles
Wendy Miles menggambarkan bencana Granville sebagai 'tragedi yang ditelantarkan dalam banyak sisi". (ABC News: David Hudspeth)

Miles mengatakan permintaan maaf ini artinya tidak hanya saya saja tapi ada banyak orang yang akan mendapatkan kenyamanan atas permintaan maaf itu dan pada banyak kasus, mengurangi sedikit rasa marah".

"Saya menarik nafas panjang dan berpikir " Terima kasih Tuhan, akhirnya," tuturnya.

"Butuh waktu 40 tahun. 40 tahun itu waktu yang amat panjang bagi seseorang untuk mengatakan apa yang perlu mereka katakan."

Pemerintah New South Wales telah membayar biaya pemakaman keluarga tercintanya dan dia menerima $1.000 untuk masing-masing anak perempuannya yang menjadi korban dan $500 masing-masing untuk ayah dan ibu tirinya.

foto dalam bingkao anak-anak perempuan keluarga wards
Wendy Miles kehilangan dua orang anak perempuannya, Helen (11) dan Rosie (8) dalam bencana kecelakaan kereta api Granville. (ABC News: David Hudspeth)


Miles mengambarkan bencana Granville itu sebagai tragedi yang ditelantarkan dalam banyak sisi".

"Begitu hal itu berlalu, tragedi ini hanya mendapat perhatian kecil," katanya.

Sekuntum bunga mawar di atas rel kereta Granville
Andrew Constance mengatakan bencana Granville merupakan tragedu yang tidak ada satu orang pun akan mampu melupakannya. (AAP: Dean Lewins)

"Kata maaf harus dinyatakan tegas dalam penyataan Menteri Transportasi untuk bisa dikatakan sebagai permohonan maaf."

"Dan saya minta maaf, saya bukan salah satu dari mereka yang mengatakan dia kurang dan lebihnya sudah meminta maaf hal seperti itu tidak akan berhasil."

"Kata-kata yang sebenarnya harus digunakan adalah an apology atau permintaan maaf."

Constance mengatakan dia telah bertemu dengan beberapa orang yang secara langsung terdampak dengan apa yang terjadi pada hari itu."

"Saya kira ini penting, dengan akan segera diperingatinya 40 tahun bencana kereta api ini, parlemen harus mengakui juga dampak panjang dari kejadian ini, duka yang tak terbayangkan yang dialami orang-orang yang ditinggalkan sebagai dampak dari kecelakaan kereta terparah dalam sejarah Australia."

"Ini merupakan tragedi yang tidak akan pernah bisa dilupakan dan sulit karena banyak dari kita membayangkan duka yang dialami oleh orang-orang selama itu karena sifat dari apa yang terjadi."

Diterjemahkan pukul 12:00 AEST 16/1/2017 oleh Iffah Nur Arifah dan lihat artikelnya dalam bahasa Inggris di sini

(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads