Petugas Penjaga Perbatasan Australia Mogok Selama Dua Minggu

Petugas Penjaga Perbatasan Australia Mogok Selama Dua Minggu

Australia Plus ABC - detikNews
Senin, 26 Sep 2016 10:54 WIB
Canberra - Petugas penjaga perbatasan (Border Force) di Australia akan memulai mogok selama dua minggu, yang akan mempengaruhi kegiatan di bandara internasional, terminal kapal pesiar dan fasilitas kargo.

Petugas Imigrasi dan Penjaga Perbatasan (yang dulu disebut Pabean) memang sudah lama merencanakan pemogokan sebagai bagian dari perseteruan dengan pemerintah Federal soal gaji dan kondisi kerja.

Sekretaris Nasional Serikat Pekerja Publik dan Komunitas (Community and Public Sector Union (CPSU) Nadine Flood mengatakan tiap kali pemogokan di satu tempat akan berlangsung selama 30 menit, namun mereka tidak memberikan rincian kapan dan di mana.

"Para petugas ini mencoba untuk mendapat perhatian pemerintah untuk menangani masalah ini dengan serius, sehingga ada orang yang mau berunding dengan kami, dan menyelesaikan masalah yang berkepanjangan ini." kata Flood.

"Di bawah pemerintahan Perdana Menteri Turnbull, mereka tidak berbicara dengan kami selama setahun terakhir."

Flood menggambarkan kebuntuan ini sebagai 'perang di tempat kerja" dan dimulai oleh mantan menteri tenaga kerja Eric Abetz.

"Ini sudah merupakan hal yang tidak lucu lagi." katanya.

Flood mengatakan keterlambatan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang, namun petugas tambahan sudah dikerahkan untuk bertugas di Bandara Sydney hari Senin (26/9/2016) pagi.

Penumpang yang akan bepergian ke luar negeri telah diminta untuk datang lebih cepat.

"Kami sudah memiliki rencana darurat untuk meminimalkan dampak penghentian kerja ini." kata Border Force dalam sebuah pernyataan.

Departemen Imigrasi: Pemogokan tak Beralasan

Departemen Imigrasi dan Border Protection mengatakan bahwa tindakan pemogokan ini 'besar kemungkinan" akan mengurangi kemampuan untuk memantau ancaman dan resiko lain di perbatasan.

Departemen tersebut mengatakan kecewa dengan tindakan yang ada, karena CPSU akan memulai perundingan dengan staf di departemen tersebut mengenai rencana penggajian baru minggu ini.

"Rencana pemogokan terjadi di saat perundingan akan dimulai, dan merupakan hal yang tidak beralasan di saat departemen berusaha menemukan konsensus." kata pertanyaan tersebut.

"Rencana pemogokan ini tidak akan memberikan keuntungan bagi anggota CPSU, yang sudah mengalami kehilangan pendapatan lebih dari $ 2 juta (lebih Rp 20 miliar) karena pengurangan gaji disebabkan keikutsertaan mereka dalam tindak pemogokan."

Petugas penjaga perbatasan ini sebelumnya berencana mogok beberapa bulan lalu, namun menunda melakukannya setelah adanya serangan teror di ibukota Belgia Brussels.

Diterjemahkan pukul 10:31 AEST 26/9/2016 oleh Sastra Wijaya. Simak beritanya dalam Inggris di sini (nwk/nwk)




Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads