Iris mencapai usia 100 pada akhir Januari lalu sementara ulang tahun George yang ke-100 jatuh pada 18 Februari nanti. Rencananya, mereka akan merayakannya bersama-sama pada akhir pekan ini.
George menggambarkan dirinya sebagai boneka kesayangan istrinya, yang memang tiga pekan lebih tua darinya.
"Dia selalu menganggap dirinya lebih senior dari saya. Makanya kalau dia bilang ayo lompat, saya pasti jawab setinggi apa," tutur George mengenai istrinya.
Sang istri langsung menimpali, "Saya tidak sering-sering menyuruhnya lompat".
Selera humor pasangan ini cukup baik, dan menjadi bagian dari 77 tahun usia pernikahan mereka. Di samping itu, keduanya mengaku saling menghargai satu sama lain.
"Kami selalu saling memberi dan menerima. Mungkin bahkan lebih banyak memberi daripada menuntut," ujar Iris.
George Barlin tumbuh di peternakan di daerah Lansdowne, Taree, di tahun 1916. Dia hidup dalam kebersahajaan era tersebut.
"Belum ada listrik waktu itu. Belum ada kulkas. Saya bahkan tidak pernah melihat jalan aspal sebelum datang ke Canberra," tuturnya.
"Saya masih ingin saat pertama kali melihat motor. Begitu banyak perubahan sekarang sehingga rasanya sulit membayangkan bagaimana kondisi saat saya masih kanak-kanak," kata George.
Ayah Iris juga seorang peternak, namun di tahun 1920 keluarga ini pindah dari Bega ke Queanbeyan dan membuka toko di situ.
Namun toko mereka ini terbakar di tahun 1923, serta pernah juga kebanjiran di tahun 1925.
"Jadi ayah memutuskan untuk pindah ke Canberra," kata Iris yang saat itu baru berusia 10 tahun.
"Canberra saat itu masih berupa padang rumput luas dengan domba-domba berkeliaran," tambahnya.
Baik George maupun Iris memiliki versi masing-masing terkait cerita cinta mereka.
Menurut Iris, saat George datang ke Canberra tahun 1932 untuk magang sebagai penyiar radio, pejabat gereja dari kampungnya mengirim pesan kepada koleganya di Canberra untuk memperhatikan George.
Keluarga Iris sering mengundang George untuk makan, dan biasanya George dan Iris akan bersama-sama pergi ke gereja di hari Minggu.
Pertemanan mereka pun menjadi kisah cinta saat keduanya berusia 18, dan setahun kemudian mereka tunangan meskipun baru diresmikan saat keduanya 21 tahun.
Sementara menurut versi George, radio tempat magangnya terletak satu jalan dengan rumah kediaman keluarga Iris.
"Kalau mau istirahat dan setelah selesai kerja atau saat berangkat kerja, saya selalu lewat depan rumahnya," katanya.
Mereka menikah di tahun 1938 dan dikaruniai lima orang anak, seorang di antaranya meninggal saat masih bayi.
Begitu menginjak usia tua, mereka sempat berencana masuk ke panti jompo, namun batal. Kini mereka bersyukur bisa tetap tinggal bersama di rumah mereka.
Mereka masih tetap aktif untuk ukuran orang yang berusia satu abad, meskipun mereka sesekali ada sukarelawan yang datang ke rumah untuk membantu kebutuhan mereka.
Di antara kartu ucapan ulang tahun yang diterima Iris, ada satu yang istimewa. Yaitu, kartu ucapan dari Ratu Inggris Elizabeth II.
Dia sangat senang menerimanya.
(nvc/nvc)











































