Ditemukan! Planet Kesembilan di Belakang Neptunus

Ditemukan! Planet Kesembilan di Belakang Neptunus

Australia Plus ABC - detikNews
Kamis, 21 Jan 2016 14:39 WIB
Gambar rekaan Planet Sembilan. Planet ini diperkirakan dipenuhi gas sama dengan yang dimiliki Uranus dan Neptunus. (Foto: Caltech/R. Hurt (IPAC)
Jakarta -

Tata surya kita kemungkinan besar memiliki "planet ke-9" yang ukurannya diperkirakan 10 kali lebih besar daripada Bumi dan terletak jauh di belakang Planet Neptunus.

Meskipun planet yang sementara ini hanya disebut sebagai "Planet Sembilan" belum diobservasi secara langsung, namun simulasi komputer terhadap orbit sejumlah objek di belakang Neptunus menunjukkan keberadaannya.

Penemuan ini telah dipublikasikan oleh tim dari California Institute of Technology dalam Astronomical Journal pekan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gambar rekaan Planet Sembilan. Planet ini diperkirakan dipenuhi gas sama dengan yang dimiliki Uranus dan Neptunus. (Foto: Caltech/R. Hurt (IPAC)
Gambar rekaan Planet Sembilan. Planet ini diperkirakan dipenuhi gas sama dengan yang dimiliki Uranus dan Neptunus. (Foto: Caltech/R. Hurt (IPAC)


"Meskipun kami tadinya masih skeptis, namun setelah meneliti orbitnya dan pengaruhnya terhadap bagian terluar tata surya kita, kami pun semakin yakin bahwa planet ini benar-benar ada di luar sana," ujar pakar astronomi Konstantin Batygin.

Dalam tata surya kita, tadinya Pluto dan Ceres digolongkan sebagai planet saat pertama kali ditemukan - namun keduanya belakangan dikeluarkan dari kategori planet.

Prof. Mike Brwon dari California Institute of Technology kepada ABC menjelaskan, ukuran Planet Sembilan yang diperkirakan 5 ribu kali lebih besar dari Pluto, serta kemampuannya mendominasi orbit gravitasinya, akan menepiskan segala keraguan bahwa ini adalah sebuah planet.

"Ya, ini adalah planet ke-9," kata Prof. Brown seraya menambahkan, timnya telah bekerja selama dua tahun terakhir hingga memastikan penemuan ini.

Dijelaskan, pencarian kini difokuskan untuk menentukan titik planet tersebut, yang diperkirakan memerlukan waktu (menurut ukuran waktu di Bumi) 10 ribu hingga 20 ribu tahun untuk mengitari matahari sebagai pusat tata surya kita.

Menurut Prof. Brown, ini adalah penemuan planet yang ketiga kalinya sejak ditemukannya Uranus dan Neptunus.

Planet yang hilang

INFOGRAFIK: Orbit Planet Sembilan (warna oranye). (Foto: Caltech/R. Hurt (IPAC))
INFOGRAFIK: Orbit Planet Sembilan (warna oranye). (Foto: Caltech/R. Hurt (IPAC))


Prof. Brown mengatakan, para pakar astronomi telah lama menduga adanya planet ke-5 yang terbentuk di wilayah yang sama dengan lokasi Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Namun, "planet yang hilang" tersebut terlempar keluar akibat pergerakan Jupiter dan Saturnus menempati orbitnya saat ini.

Pakar astronomi Dr Simon O'Toole dari Australian Astronomical Observatory mengatakan sangat masuk akal jika ditemukan adanya planet yang berada di wilayah terluar tata surya.

Dr O'Toole mengatakan, Planet Neptunus dan Pluto pun sebelumnya ditemukan secara tidak sengaja.

"Neptunus ditemukan lebih secara matematis daripada sebagai hasil pengamatan, saat para ilmuwan menghitung adanya sesuatu yang mempengaruhi orbit Planet Uranus," jelas Dr O'Toole.

"Sedangkan Pluto belakangan ditemukan saat para pakar astronomi menemukan adanya gangguan gravitasi yang mempengaruhi orbit Planet Neptunus," tambahnya.

Para pakar astronomi kemudian menyimpulkan bahwa Pluto terlalu kecil untuk bisa mempengaruhi orbit Neptunus dan sejak itu mereka menjelaskan orbit Neptunus tanpa perlu adanya planet lebih besar di sekitarnya.

(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads