Efek Bahagia Kado Natal Barang dan Pengalaman Sama Saja

Menghadiahkan vocer belanja pada Natal tahun ini tidak akan membuat penerimanya lebih bahagia ketimbang Anda memberikan hadiah berupa benda atau barang.

Jakarta -

Memberikan hadiah atau kado berupa pengalaman makan malam atau menonton pertunjukan musik ternyata tidak akan membuat penerima hadiah Anda lebih bahagia ketimbang Anda membelikan mereka hadiah beruba benda lain.

Menurut tim peneliti dari University of Bristish Columbia penelitian yang dilakukan sebelumnya menyimpulkan hadiah berupa pengalaman melakukan atau menyaksikan sesuatu ternyata lebih membuat bahagia penerimanya, ketimbang hadiah berbentuk benda.

Namun studi terbaru yang mereka lakukan berhasil mementahkan teori ini, dimana mereka berhasil memberikan pemeriksaan pertama kebahagiaan sesaat masyarakat ketika menerima atau menikmati pembelian yang berbeda.

Studi sebelumnya meminta orang untuk mengingat seberapa membahagiakannya hadiah-hadiah yang pernah diterimanya. Ketimbang melacak bagaimana perasaan penerima terhadap kado yang mereka dapatkan saat itu juga.

Para partisipan dalam penelitian ini secara acak diminta menghabiskan uang sebesar $US20 untuk membeli kado berupa benda atau pengalaman, atau melaporkan hadian benda vs hadiah pengalaman yang mereka terima pada Natal.

Partisipan dari kedua kelompok melaporkan kebahagiaan seketika meraka terkait barang yang mereka beli selama dua pekan dengan menggunakan metodelogi buku harian pada kelompok satu dan contoh pengalaman (kelompok dua).

Hasilnya menunjukan hadiah berupa benda dan pengalaman juga menghadirkan kebahagiaan dalam dua cara; hadiah berupa benda memberikan kebahagiaan seketika yang lebih sering selama dua pekan tersebut, sementara hadiah berupa pengalaman menyediakan kebahagiaan seketika yang lebih intens pada kesempatan individual.

Kesimpulannya dari penelitian ini adalah kedua jenis hadiah akan memberikan kebahagiaan yang sama pada penerimanya, namun dengan cara yang berbeda-beda.

(nwk/nwk)